Efek Fermentasi Berbagai Jenis Mikroorganisme Terhadap Kompleks Onggok-Urea-Zeolit
Date
2009Author
Putri, Tania Perdana
Bagus, Benik Ashar
Fitri, Ainissya
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi singkong yang meningkat pada tahun 2007 menjadi 211 juta ton menghasilkan limbah berupa onggok sekitar 10-15%. Sebagian besar onggok dibuang tanpa pengolahan dan menjadi suatu pencemar lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius seperti pencemaran air dan udara (bau). Kandungan nutrisinya relatif rendah terutama konsentrasi protein kasar umumnya yang kurang dari 2 %. Pengayaan protein onggok dengan menggunakan mikroorganisme adalah satu alternatif untuk memperbaiki mutunya. Apabila ingin dimanfaatkan sebagai pakan ternak, onggok dapat digunakan sebagai substrat di dalam peragian dengan menggunakan jasad renik. Seperti Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Rhizopus oryzae. Penelitian penggunaan kompleks fermentasi onggok-urea-zeolit dengan membandingkan hasil fermentasi yang menggunakan kapang Aspergillus niger, Aspergillus oryzae dan Rhizopus oryzae belum ada sehingga penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui penggunaan kapang terbaik yang bisa meningkatkan kualitas pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek fermentasi dari berbagai jenis kapang yang dapat meningkatkan kualitas komplek fermentasi onggok-urea-zeolit. Onggok-urea-zeolit fermentasi dalam penelitian diamati selama 10 hari lalu dianalisis kandungan nutrisinya. Dari hasil penelitian, onggok yang difermentasikan kapang Aspergillus oryzae memiliki kualitas terbaik. Kualitas terbaik disini adalah memiliki kandungan protein lebih tinggi serta serat yang lebih rendah masing-masing sebesar 9.49% dan 4.19% pada hari fermentasi kedelapan. Hal ini menunjukkan potensi onggok-urea-zeolit sebagai pakan substitusi sumber protein pada ternak unggas. Namun, penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mengukur daya cerna dan atau energi metabolisme pada ternak.
Collections
- PKM - Artikel Ilmiah [220]