Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Abstract
Perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari bagaimana pembangunan yang dilakukan, baik dari segi fisik dan non-fisiknya. Pembangunan kota yang secara terus-menerus dilakukan merupakan hasil integrasi dari kondisi yang ada di pedesaan yang terus berlanjut. Pembangunan pesat yang terjadi pada suatu kota bersifat dinamis dan cenderung diiringi dengan proses terjadinya perubahan penutupan lahan kota di masa mendatang, dimana lahan-lahan alami maupun Ruang Terbuka Hijau semakin terdesak oleh dominasi lahan terbangun. Kota Sukabumi saat ini dapat dikatakan sebagai kota berkembang dan menjadi salah satu kawasan andalan dari 8 kawasan andalan di Jawa Barat (RTRW Jawa Barat) yang berpotensi selain memacu perkembangan wilayahnya juga mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah di sekitarnya (hinterland). Hal inilah yang dapat berimplikasi terhadap proses terjadinya konversi lahan di kota Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penutupan lahan kota Sukabumi pada tahun 1999 dan 2006 serta untuk mengetahui seberapa besar perubahan penutupan lahan yang terjadi di kota Sukabumi pada rentang waktu tahun 1999 sampai 2006 dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Sukabumi, Propinsi Jawa Barat meliputi seluruh wilayah administratif kota yang terdiri dari 7 kecamatan yaitu Kecamatan Cikole, Kecamatan Citamiang, Kecamatan Cibeureum, Kecamatan Gunung Puyuh, Kecamatan Warudoyong, Kecamatan Baros, dan Kecamatan Lembursitu. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai November 2009.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]