Pengaruh Pemberian Senyawa Humat Terhadap Karakteristik Erapan Fosfor Pada Tanah Dengan Oksida Fe dan Al yang Tinggi
Abstract
Indonesia memiliki lahan kering dengan luasan sebesar 102.817.113 ha yang bersifat masam. Tanah masam pada lahan kering umumnya memiliki tingkat kesuburan dan ketersediaan fosfor (P) yang rendah. Rendahnya ketersediaan P di dalam tanah tersebut karena P dierap oleh komponen-komponen tanah antara lain oksida Fe dan Al. Dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa oksida Fe dan Al yang tinggi dapat meningkatkan erapan P. Dewasa ini, senyawa humat merupakan bahan yang populer terkait dengan peningkatan tingkat kesuburan tanah-tanah ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senyawa humat terhadap karakteristik erapan dan desorpsi P. Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rhodic Eutrudox dan Typic Paleudult, dari Kuaro, Kalimantan Timur. Contoh tanah yang digunakan dijenuhi dengan senyawa humat dengan perbandingan tanah : senyawa humat 1:5 dan diinkubasi selama dua hari. Data hasil erapan dan desorpsi P disimulasikan dengan menggunakan persamaan Langmuir. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian senyawa humat dari Andisol tidak konsisten dalam erapan P maksimum dan energi ikatan, sedangkan senyawa humat dari tanah Gambut secara statistik nyata meningkatkan energi ikatan pada kedua tanah. Kebutuhan standar pemupukan P (P yang dierap pada konsentrasi kesetimbangan 0.2 mg/L) pada Rhodic Eutrudox nyata meningkat dengan pemberian kedua senyawa, sedangkan pada Typic Paleudult nyata meningkat pada pemberian senyawa humat dari tanah Gambut. Pengaruh senyawa humat dari Andisol tidak konsisten terhadap persentase P yang didesorpsi, sedangkan senyawa humat dari tanah Gambut nyata menurunkan persentase P yang didesorpsi pada kedua contoh tanah. Dari hasil ini dapat diduga bahwa karakterisik erapan P tergantung pada karakteristik dari senyawa humat.