Pengelolaan Tanaman dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Bawang Merah (Allium ascolonicum Linn.) di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Abstract
Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung pada lahan milik petani di Desa Sungai Nanam, Alahan Panjang, dan Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengelolaan tanaman dan organisme pengganggu tanaman (OPT) bawang merah oleh petani di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Setiap desa dipilih 4 lahan tanaman bawang merah dengan luasan 0,3-1 ha. Masing-masing lahan diambil 5 petak contoh dan setiap petak contoh diambil 5 rumpun tanaman contoh. Pengamatan dilakukan setiap minggu sebanyak 6 kali pengamatan. Wawancara dengan petani dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data primer tentang tingkat pendidikan, umur, pengalaman dalam bertani, luas lahan, status kepemilikan lahan, pengetahuan tentang pengelolaan tanaman dan organisme pengganggu tanaman (OPT) bawang merah, cara pengendalianya, biaya produksi, serta pengetahuan, sikap dan tindakan petani dalam mengelola pertanaman. Jumlah petani responden masing-masing desa adalah 20 orang. Responden dipilih tanpa membedakan antara petani yang pernah mengikuti SLPHT dan tidak pernah mengikuti SLPHT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan tanaman, khususnya budidaya bawang merah telah berkembang dengan baik. Salah satu faktor pendukung perkembangan budidaya bawang merah adalah penggunaan mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik selain dapat mengendalikan gulma juga dapat menghemat penggunaan pupuk. Hama yang banyak menyerang adalah pengorok daun, ulat grayak, dan ulat tanah. Penyakit yang ditemukan adalah bercak ungu dan embun bulu. Secara umum serangan hama pengorok daun Liriomyza sp. lebih tinggi dibandingkan OPT yang lain. Pengelolaan tanaman bawang merah di Kecamatan Lembah Gumanti umumnya sangat tergantung terhadap penggunaan pestisida untuk mengendalian organisme penggangu tanaman, dan dalam aplikasinya pestisida tersebut masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip PHT. Pengelolaan tanaman bawang merah yang dilakukan belum efesien dan belum memberikan keuntungan maksimal. Hal ini dilihat dari nilai R/C sebagian besar petani yaitu lebih kecil dari satu. Besarnya biaya produksi dan fluktuasi harga jual bawang merah berpengaruh terhadap penurunan pendapatan petani.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]