Analisis kelayakan pengusahaan ikan kerapu macan di kepulauan seribu provinsi DKI Jakarta
Abstract
Potensi sumberdaya perikanan di Indonesia sangat besar, baik potensi sumberdaya perikanan tangkap maupun budidaya. Sesuai dengan sasaran yang diharapkan dalam Rencana Strategis (Restra 2009) Pembangunan Kelautan dan Perikanan sebanyak 9,7 juta ton, nilai ekspor perikanan US$5 miliar, konsumsi ikan penduduk 32,29 kg per kapita per tahun, dan menyediakan kesempatan kerja kumulatif sebanyak 10,24 juta orang. Mengingat potensi yang besar, salah satu kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan adalah perikanan budidaya perairan (marikultur). Perairan laut kawasan ini terdiri dari laut dangkal (shallow sea, perairan karang dalam) berupa reef flat, laguna (goba), dan teluk, serta laut lepas (deep sea) berupa selat (perairan di antara dua pulau) yang berpotensi untuk pengembangan pengusahaan laut (marikultur). Luas kawasan potensial untuk marikultur tersebut diperkirakan mencapai 4.376 hektar (Soebagyo 2004). Salah satu wilayah yang memiliki kontribusi dalam produksi ikan kerapu nasional adalah perairan Kepulauan seribu. Kepulauan Seribu merupakan suatu wilayah khas yang terletak di wilayah Teluk Jakarta dengan berbagai potensi perikanan yang cukup beragam antara lain ikan konsumsi, ikan hias, terumbu karang, rumput laut, serta mangrove. Kepulauan Seribu merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk pengusahaan ikan kerapu macan karena memiliki pantai berkarang yang luas. Pantai dengan karakteristik seperti ini merupakan habitat yang paling baik bagi ikan kerapu. Menurut Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL IPB, 2004), potensi pengusahaan ikan kerapu di Kepulauan Seribu seluas 359,49 hektar yang tersebar di Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Panggang. Meskipun memiliki prospek yang baik dan potensi sumberdaya alam yang mendukung, pengusahaan ikan kerapu macan dengan sistem KJA masih belum banyak dilakukan oleh masyarakat, mengingat kecilnya peluang keberhasilan kegiatan pengusahaan ini, maka masyarakat Pulau Panggang memilih sebagai nelayan dan pedagang. Pengusahaan ikan kerapu, khususnya ikan kerapu macan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Pulau Pangang masih diusahakan dalam skala kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh masyarakat Pulau Panggang.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]