Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi, Farida Ratna
dc.contributor.authorSuseno, Iman
dc.date.accessioned2010-06-03T10:19:47Z
dc.date.available2010-06-03T10:19:47Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27306
dc.description.abstractPada saat krisis global yang melanda seluruh dunia mempengaruhi banyak negara yang selama ini mengandalkan ekspor kini harus berpaling ke sektor lain, salah satunya sektor pariwisata seperti agen travel. PT. Bimatama Indonesia Estetika atau yang lebih dikenal dengan nama Bimatama Tour adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang agen travel. Bimatama Tour dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja keuangannya dari tahun ke tahun demi tercapainya kondisi keuangan perusahaan yang sehat. Hal tersebut mendorong para manajer (direksi) untuk berbenah diri dengan memperhatikan kinerja keuangannya, karena kinerja keuangan perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan sendiri dan dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat untuk pengembangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan dan komposisi keuangan perusahaan, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan selama periode 2004-2008. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perkembangan keuangan perusahaan pada kondisi keuangan jangka pendek menunjukkan bahwa hutang lancar dan aktiva lancar mengalami peningkatan secara fluktuatif. Sementara, kondisi keuangan jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam dua tahun terakhir dengan laju peningkatan terbesar terjadi dalam komponen total hutang dan diikuti oleh total aktiva dan modal sendiri. Total hutang yang besar akan menyebabkan kesulitan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat ditagih atau apabila perusahaan dilikuidasi, jika tidak diimbangi dengan peningkatan aktiva. Selain itu, komponen pendapatan usaha, harga pokok penjualan, beban usaha, dan laba bersih mengalami kecenderungan meningkat pada setiap tahunnya. Komposisi keuangan perusahaan dapat dilihat bahwa aktiva lancar perusahaan memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan aktiva tetap dari total aktiva keseluruhan dan proporsi modal sendiri jauh lebih kecil dari proporsi hutang lancarnya. Sedangkan, proporsi faktor pengurang terbesar terhadap total pendapatan adalah harga pokok penjualan. Laba per lembar saham terbesar terjadi pada tahun 2007, yaitu sebesar Rp.325.822,00 per lembar saham. Berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan keadaan kurang likuid dan kurang solvabel. Walaupun begitu, perusahaan masih tetap dapat menghasilkan keuntungan dan perusahaan sudah memanfaatkan aktivanya dengan baik. Berdasarkan hasil analisis Du Pont, kinerja perusahan selama lima tahun menunjukkan fluktuasi. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu harga pokok penjualan dan total hutang perusahaan yang cukup besar. Sedangkan perusahaan sejenis (kompetitor) dan kondisi perekonomian merupakan faktor eksternalnya. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menambah jumlah modal yang disetor, menawarkan harga jual kompetitif, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, dan mengurangi hutang perusahaan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kinerja keuangan PT. Bimatama Indonesia Estetika, Jakartaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record