Persepsi Masyarakat terhadap Hama Permukiman serta Pengendalian Tikus di Bogor dan Tangerang
Abstract
Hama permukiman telah menjadi masalah serius pada zaman modern ini, sehingga pengendalian hama permukiman cukup penting. Pandangan masyarakat terhadap kehadiran hama permukiman sangat beragam, tergantung tingkat pendidikan dan ekonomi, sehingga diperlukan pengetahuan khusus untuk menanggapinya. Tikus merupakan hama penting pada habitat permukiman karena dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Pengendalian tikus yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan rodentisida, dan pengendalian fisik mekanik yaitu dengan menggunakan perangkap. Pada penelitian ini, digunakan dua macam perangkap yaitu multiple live trap dan single live trap. Umpan yang digunakan yaitu kelapa bakar, selai kacang, dan ikan asin. Sedangkan rodentisida yang digunakan adalah bromadiolon 0,005% dan brodifakum 0,005% yang berbentuk blok berwarna biru. Sebelumnya, dilakukan survei mengenai hama permukiman di Wilayah Bogor dan Tangerang. Perlakuan pertama adalah pengujian efektivitas umpan dan perangkap dengan membandingkan kombinasi kedua perangkap dengan tiga umpan tersebut. Umpan diletakkan dalam perangkap dan diberi jarak 3 sampai 5 meter antar perangkap. Perlakuan kedua adalah pengujian efektivitas rodentisida dengan meletakkan kedua jenis rodentisida berlainan pada wadah tertutup yang diberi lubang tempat masuknya tikus dengan jarak antar perlakuan sama dengan perlakuan perangkap. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SAS dan uji Duncan dengan perlakuan kombinasi dua perangkap dengan tiga umpan, dan dua rodentisida racun kronis dengan jumlah ulangan masing-masing sebanyak sepuluh kali dan tiga time series. Single live trap dan multiple live trap dengan umpan ikan asin cukup efektif bila diterapkan di permukiman. Jumlah populasi tikus yang tertangkap paling tinggi terdapat di Sindang Barang, Bogor. Aplikasi rodentisida paling efektif dilakukan di Ciledug.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]