Analisis dampak krisis ekonomi pada industri tempe skala kecil (Studi kasus: di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Abstract
Indonesia mengalami krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 dan kemudian diikuti dengan krisis ekonomi. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional sangat menggembirakan, mencapai tingkat yang cukup tinggi yaitu 6 - 7 persen per tahun. Kondisi pertumbuhan ekonomi menurun dari 7,5 persen menjadi 0 persen, bahkan pada tahun 1998 menjadi minus 10 - 15 persen. Perubahan nilai kurs rupiah terhadap dollar AS yang befluktuasi sampai mencapai US $12.500, tingkat suku bunga yang tinggi baik di bank pemerintah maupun bank komersial yaitu mencapai antara 60 - 67,5 persen per tahun, serta kondisi perbankan Indonesia yang memburuk mengakibatkan likuidasi beberapa bank swasta nasional.