Anatomi Skelet Kepala Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur skelet kepala badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) betina berumur 26 tahun. Penelitian ini menunjukkan beberapa karakteristik pada skelet kepala badak seperti sutura yang tidak terlihat jelas, permukaan tulang relatif kasar pada beberapa bagian tulang seperti os nasale dan os frontale. Permukaan yang kasar pada skelet kepala badak Sumatera tersebut diduga karena adanya pertautan cula. Orbita mata badak Sumatera berukuran relatif kecil, arcus zygomaticus kurang berkembang. Arcus ini hanya dibentuk oleh processus zygomaticus dari os temporale dan processus temporale dari os zygomaticum. Os occipitale relatif luas dan os mandibula bagian fossa masseterica yang dalam dan kasar serta angulus mandibula yang tebal. Formula gigi dari hewan ini I 1/0, C 0/0, PM 3/3, M 3/2 tanpa gigi seri pada rahang bawah. Pada gambaran CT-scan menunjukkan ruangan otak yang relatif kecil dan ruangan hidung yang relatif besar. Hasil ini diduga hewan ini memiliki otak yang kecil, mata yang berkembang tetapi fungsi penciuman yang berkembang. Data ini dibandingkan dengan kuda dan babi yang memiliki kedekatan secara filogenetik dan anatomi dengan badak. Kata kunci : Morfologi tengkorak, cula badak, CT-scan.