Sistem Pemgelolaan dan Kontribusi Sosial Ekonomi Huatn Rakyat (Studi Kasus di Desa Manggisan, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur)
Abstract
Pengembangan hutan rakyat merupakan salah satu altematif untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya hutan dan merehabilitasi lahan yang kurang produktif, dengan menanam tanaman berkayu yang mempunyai nilai komersial di lahan milik penduduk, sehingga manfaatnia dapat dirasakan oleh masyarakat sekaligus menjawab permasalaban sosial ekonomi pehduduk di desadesa. Pengelolaan hutan rakyat merupakan bentuk pengoptimalan dan pendayagnnaan sumber daya alam gnna memenuhi kehutuhan hidup manusia. Dalam ha1 ini, pemhangunan hutan rakyat swadaya merupakan altematif yang dipilih untuk mengatasi masalah sosial ekonomi dan lingkungan hidup.Tujuan penelitian ini, pertama adalah nntuk memperoleh informasi tentang sistem pengelolaan hutan rakyat di Desa Manggisan. Kedua untuk menjelaskan hubungan antara faktor luas penguasaan lahan, kesempatan ke j a dan tingkat pendidian, dengan tingkat kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan dan curahan tenaga ke j a responden di Desa Manggisan. Penelitian ini berlangsung selama dua bulan yaitu dari tanggal 23 Mei sampai 20 Juli 2001 di Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur. Unit contoh dalam penelitian ini adalah mmahtangga petani yang melakukan usaha. tani hutan rakyat. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, pencatatan data dan wawancara terstruktur maupun hebas. Penentuan responden dalam penelitian dilakukan dengan cara Purposive nlenggunakan Metode Shatifikasi Alokasi Berimbang herdasarkan luas penguasaan lahan. Jumlah sampel masingmasing shata adalah 9 orang pada strata I (lnas penguasaan lahan > 1 ha), 13 orang pada strata I1 (luas penguasaan lahan 0,s - 1 ha) dan 12 orang pada strata I11 (luas penguasaan lahan < O,! ha). Dari data yang diperoleh dilakukan pengolahan dengan tabulasi dan gambar yang kemudian dianalisis dengan analisa deskriptif. Pemilihan jenis tanaman sengon laut untuk penghijauan dan budidaya hutan rakyat di Desa Manggisan, merupakan dorongan dari Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (DPKT) setempat, dengan pertimbangan kesesuaian lahan, hasilnya cepat, perolehan bibit dan pemasarannya mudah. Dengan demikian, petani tidak perlu bingung untuk memperoleh bibit dan memasarkan hasil hutannya karena setiap saat selalu ada para pedagang yang berkeliling mencari kayu-kayu petani yang mau dijual. Bibit sengon banyak duual oleh pengusaha pembibitadpedagang bibit di sekitar Desa Manggisan, dimana keadaan wilayahnya lebih kondusif untuk dilakukan usaha persemaian tanaman karena distribusi aimya lebih mudah.
Collections
- UT - Forest Management [2836]