Fisiologi Kerja pada Hewan Olahraga
Date
1999Author
Sastradipradja, Djokowoerjo
Sumadi, I Ketut
Mahardika, I Gede
Metadata
Show full item recordAbstract
Di negara berkembang, ternak kerja masih menjadi sumber tenaga utama dalam sistem pertanian pedesaan dan angkutan. Dengan meningkatnya pembangunan ekonomi, makin banyak perhatian diberikan kepada hewan untuk tujuan kenikmatan, tidak hanya pada aspek estetikanya saja melainkan juga untuk tujuan olahraga yang menuntut kecepatan dan stamina dalam perlombaan lari atau tampilan fisik lain. Oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman mengenai fisiologi kerja dari hewan, seperti penerapan praktis evaluasi kebugaran kardiorespirasi dan informasi latihan peningkatan kesehatan yang berkaitan dengan kebugaran dan kinerja. Dengan kondisi yang ada di Indonesia saat ini, telah diperoleh data telemetri frekwensi denyut jantung pada hewan kerbau dan data pemakaian energi berjangka waktu panjang yang melibatkan pendekatan neraca serta pengukuran komposisi tubuh i l l 1~illo memakai cara penimbangan di bawah air. Pengukuran-pengukuran ini memungkinkan pembuatan suatu petunjuk praktis untuk kebugaran kerbau yang bekerja yaitu VOz = (0,lX + 3,4) ml/menit/kg BB untuk berjalan dan VOz = (0,2 X + 3,4) ml/menit/kg BB untuk lari derap berkecepatan 100-250 mimenit. Nilai ini pada kecepatan tertentu merupakan ukuran dari ekonomi berlari. Nilai pulsus oksigen di atas 0,05 dikategorikan sebagai atletik dan sebaliknya. Untuk kerbau betina dewasa nilai pulsus oksigen mencapai 0,066 pada keadaan istirahat dan menurun ketika bekerja menarik. Pada kerbau jantan pelari lomba makepung, nilai pulsus oksigennya mencapai 0,094 dalam keadaan istirahat dan meningkat ketika melakukan kerja fisik. Data ini memungkinkan untuk menghitung volume jantung sekuncup dan nilai hutang oksigen yang merupakan parameter lain dari kebugaran. Melihat hasil penelitian dan sosiobudaya, maka sudah waktunya untuk mengembangkan bidang fisiologi kerja pada hewan atlet di Indonesia dan pengembangan akan sangat terbantu dengan adanya trearlr~lill,p eralatan analisis gas-gas darah serta ergokardiorespirometri untuk hewan besar sangat membantu dalam mencapai tujuan ini.