Studi Histokimia Lektin Pada Distribusi Glikokonjugat Di Epitel Tubuli Seminiferi Testis Babirusa, Babyrousa Babyrussa (Suidae). (Lectin Histochemical Study On The Distribution Of Glycocoryugates In The Seminiferous Epithelium Of The Babirusa, Babyrousa Babyrussa)
Abstract
Jenis dan distribusi glikokonjugat pada epitel tubuli seminiferi testis sepuluh ekor babirusa jantan dipelajari secara histokimia menggunakan delapan jenis lektin, yaitu : Con A (Concanavalin A), UEA (mexeuropeus Agglutinin), PNA (Peanut Agglutinin), PHA (Phaseolus Vulgaris Erythroagglutinn), DBA(Dolichos Biflorus Agglutinin), WGA (Wheat Germ Agglutinin), LCA (Lens Culinaris (Lentil) Agglutinin) dan RCA (Ricinus Communis Agglutinin) yang berturut-turut mendeteksi man α, glc α, fuc α, Gal β1-3, GaINAc, GalNAc α, (GlcNAc)n, sialic acid dan galaktosa, dalam rangka memberikan pengertian yang lebih baik tentang fisiologi reproduksi babirusa jantan. Reaksi ikatan terhadap lektin ditemukan menyebar pada berbagai tempat di tubulus seminiferi. DBA bereaksi positif dengan intensitas sedang sampai kuat di sel spermatogonia. PNA bereaksi positif dengan intensitas sedang sampai kuat di spermatid dan spermatozoa. Reaksi positif dengan intensitas lemah ditunjukkan oleh Con A di sel spermatid dan spermatozoa. Lektin WGA dan LCA bereaksi positif dengan intensitas sangat lemah di spermatid dan spermatozoa, dan PHA bereaksi positif dengan intensitas sangat lemah sampai lemah. Sedangkan RCA dan UEA tidak menunjukkan reaksi positif di sel-sel epitelium tubulus seminiferi. Sel Sertoli hanya bereaksi dengan DBA dan Con A, sedangkan sel Leydig bereaksi positif dengan lektin yang diaplikasikan, kecuali pada WGA. Pada fase-fase perkembangan spermatid, PNA bereaksi sedang sampai kuat pada spermatid fase golgi sampai fase pematangan, sedangkan PHA bereaksi sangat lemah pada spermatid fase golgi sampai fase tudung dan menguat pada fase akrosomal sampai fase pematangan. Lektin Con A menunjukkan reaksi positif lemah sampai sedang di spermatid fase akrosomal sampai pematangan. Lektin WGA dan LCA bereaksi sangat lemah pada spermatid fase tudung sampai pematangan. Spermatid tidak menunjukkan reaksi pada RCA, UEA dan DBA. Spermatosit 1 tidak bereaksi terhadap semua lektin. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sel spermatid dan sel spermatozoa mengandung Gal β1-3, GaINAc, (GlcNAc)n, sialic acid, manosa, Glc α, lebih jauh data menunjukkan bahwa kedua sel diatas tidak mengandung galaktosa dan fukosa. Sedangkan sel Sertoli mengandung GalNAc α, manosa, dan glukosa. Selain sel-sel epitel tubuli seminiferi sel Leydig mengandung manosa, glukosa, galaktosa, GalNAc α,GaINAc, fukosa dan Gal β1-3.