Analisis Tingkat Kesejahteraan Karyawan Harian PT Lola Mina, Muara Baru, DKI Jakarta
Abstract
Tenaga kerja atau karyawan merupakan sumberdaya manusia yang penling dalam perusahaan sehingga selalu dituntut untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. T untutan tersebut diimbangi dengan balas jasa agar karyawan dapat hidup sejahtera. Galongan karyawan yang berada pada lini paling bawah adalah karyawan harian. Jumlah balas jasa yang cenderung lebih rendah daripada karyawan pada level manajemen yang lebih tinggi membuat karyawan harian relatif peka terhadap berbagai macam penerapan kebijaksanaan yang menyangkut pemberian balas jasa. Di sam ping itu, balas jasa yang dihitung per hari membuat karyawan harian relatif peka terhadap peristiwa-peristiwa yang dapat mengganggu kelangsungan penghasilannya. Tujuan penelitian ini adalah : (1). Mengetahui karakteristik karyawan harian PT Lola Mina; (2). Mengetahui tingkat kesejahteraan karyawan harian PT Lola Mina dan peranan perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan hariannya; (3). Mengetahui hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan karakteristik karyawan harian PT Lola Mina. Metode penelitian adalah studi kasus, dengan simple random sampling sebagai metode pengambilan sam pel. Oata yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Pengukuran tingkat kesejahteraan dilakukan dengan menggunakan 12 indikator kesejahteraan. Untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan karakteristik karyawan digunakan Up Chi Square (X2). Umur rata-rata karyawan harian adalah 20,02 tahun yang berkisar antara 17 – 29 tahun, terdiri dari 51,11 % tamat SLTA, 40 % tamat SLTP dan 8,89 % tamat SO. Masa kerja berkisar antara 5 bulan sampai 4 tahun dengan masa kerja rata-rata 1,44 tahun. Distribusi berdasarkan jumlah tanggungan keluarga menunjukkan bahwa umumnya karyawan harian tidak memiliki tanggungan (53,33 %), sedangkan jumlah tanggungan terbesar adalah 4 orang tanggungan. Sebagian besar karyawan harian berjenis kelamin wanita (68,89 %) dengan tingkat upah berkisar antara Rp. 245.100,00 sampai Rp. 323.450,00. Dari hasil pengukuran berdasarkan indikator kesejahteraan, diperoleh skor rata-rata tingkat kesejahteraan sebesar 42,64 atau termasuk klasifikasi tingkat kesejahteraan sedang. Perusahaan berperan terhadap kesejahteraan karyawan hariannya dengan memberikan berbagai macam tunjangan, memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, memberikan fasilitas mess, bis antar jemput, fasilitas peribadatan dan olahraga, memberikan kebebasan menjalankan ibadah, menciptakan suasana kerja yang akrab dan rasa aman di lingkungan kerja. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang nyata antara tingkat kesejahteraan dengan umur karyawan harian pada selang kepercayaan (SK) 50 %, dan dengan masa kerja pada SK 80 %. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan perhatian dan peranan terhadap kesejahteraan karyawan harian, diantaranya dengan menambah jumlah mess, menambah fasilitas tempat tidur di mess dan menyediakan fasilltas kesehatan berupa klinik maupun tenaga medis.