Studi Kandungan Lignin sebagai Salah Satu Tolok Ukur Vigor Spesilik terhadap Serangan Pythium sp. pada Kecambah Jagung (Zea mays L.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kandungan lignin kecambah jagung dalam kaitannya dengan ketahanan terhadap Pythium sp. dan kemungkinannya sebagai salah satu tolok ukur vigor spesilik terhadap serangan penyakit. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium IImu dan Teknologi Benih Baranangsiang, Laboratorium Rekayasa Bioproses PAU Bioteknologi dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Jurusan HPT IPB. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan Maret 1998 sampai dengan bulan Agustus 1998. Penelitian disusun secara laktorial menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari dua laktor, yaitu : tingkat viabilitas benih dan jumlah lempeng inokulum patogen. Faktor tingkat viabilitas benih terdiri dari tiga taral, yaitu : viabilitas tinggi (90%), viabilitas sedang (75%) dan viabilitas rendah (60%). Faktor jumlah lempeng inokulum patogen terdiri dari empat taral, yaitu : kontrol, 5 lempeng/benih, 10 lempeng/benih dan 15 lempeng/benih. Perlakuan diu lang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur daya berkecambah, kecepatan tumbuh, kecambah normal kuat, potensi tumbuh maksimum, kecambah terserang Pythium sp., benih terserang Pythium sp., bobot kering tajuk, bobot kering akar dan kandungan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat viabilitas benih berpengaruh nyata terhadap hampir semua tolok ukur kecuali kandungan lignin. Jumlah lempeng inokulum patogen berpengaruh nyata terhadap tolok ukur DB, KeT, KNK, PTM, kecambah terserang PytlJium sp., benih terserang PytlJium sp. dan bobot kering akar. Interaksi faktor tingkat viabilitas benih dan jumlah lempeng inokulum patogen berpengaruh nyata terhadap tolok ukur benih terse rang PyllJium sp. Respon benih berviabilitas tinggi terhadap serangan PyllJium sp. sama dengan benih viabilitas sedang. Jika viabilitas benih sudah rendah maka benih tidak tahan terhadap serangan PyllJium sp., ini terlihat dari DB, KeT, KNK, PTM yang nyata menurun dan persentase kecambah maupun benih terserang PyllJium sp. yang nyata meningkat. Inokulasi patogen menyebabkan penurunan DB, KeT, KNK, PTM dan peningkatan persentase kecambah serta benih terse rang PyllJium sp. secara nyata, tetapi antara jumlah lempeng inokulum patogen sama. Benih berviabilitas tinggi menghasilkan bobot kering tajuk dan akar yang nyata lebih besar dibandingkan viabilitas benih sedang dan rendah. Kandungan lignin tidak dipengaruhi secara nyata oleh tingkat viabilitas benih dan jumlah lempeng inokulum patogen. Kandungan lignin berkorelasi positif dengan tolok ukur DB, KeT, KNK, PTM, bobot kering tajuk dan bobot kering akar serta berkorelasi negatif dengan tolok ukur kecambah dan be nih terserang PytlJium sp.. Hasil analisis regresi dan korelasi dengan tolok ukur terse but menunjukkan nilai yang sang at rendah dan tidak nyata, sehingga keeratan hubungannya rendah. Hubungan yang tidak erat ini menjadikan tolok ukur kandungan lignin tidak bisa dijadikan sebagai salah satu tolok ukur viabilitas benih dan vigor spesifik terhadap serangan penyakit. Bobot kering tajuk dan akar lebih peka membedakan ketiga tingkat viabilitas benih.