Potensi Agripower (Slag) Dalam Menekan Emisi Gas Metan (Ch4) Dan N2o Serta Meningkatan Pertumbuhan Dan Produksi Padi Di Desa Bantar Jaya Dan Desa Cihideung Ilir, Kabupaten Bogor
Abstract
Pemanasan global yang terjadi pada bumi kita saat ini ditandai oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK). Gas rumah kaca dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, salah satunya dari sektor pertanian. Kegiatan budidaya padi pada tanah sawah dianggap sebagai salah satu ancaman potensial penyumbang GRK, bahkan dituding sebagai penyumbang GRK terbesar setelah sektor kehutanan dalam peningkatan pemanasan global yang terjadi saat ini. Suasana yang reduktif akibat penggenangan serta didukung oleh aktivitas mikroba merupakan lingkungan ideal pembentukan metana (CH4) dan nitrous oksida (N2O) pada tanah sawah. Salah satu mitigasi untuk menekan laju emisi gas CH4 dan N2O dengan pemberian aplikasi AgriPower (slag). AgriPower merupakan hasil samping olahan industri baja yang kaya akan unsur besi. Menurut penelitian Ali et al., (2008) aplikasi AgriPower dengan penggunaan dosis sebanyak 4 ton/ha mampu menurunkan emisi gas CH4 sebesar 16-20 % dan meningkatkan produktivitas padi sebesar 13-18 %. Pemberian slag yang mengandung besi oksida bebas dalam jumlah besar, digunakan sebagai penerima elektron serta agen oksidasi dalam pertanian padi sawah. Selain mengandung unsur hara makro yaitu N, P, dan K, AgriPower juga mengandung unsur an-organik lainnya seperti Si, Ca, P, Mg, Fe yang secara signifikan menstimulasi pertumbuhan tanaman padi dan meningkatkan hasil produksi padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantar Jaya (Fe rendah) dan Desa Cihideung Ilir (Fe sedang), Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Bioteknologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Untuk sampel gas N2O, dilakukan pengiriman ke Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Jakenan, Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan empat ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Tiga perlakuan yang dilakukan adalah sebagai berikut: NPK, NPK + 500 kg AgriPower/ha, dan NPK + 1000 kg AgriPower/ha. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan AgriPower dengan dosis sebanyak 500 dan 1000 kg/ha tidak efektif dalam menekan emisi gas CH4 dan N2O di kedua lokasi penelitian. Tetapi, AgriPower efektif meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas padi. Pemakaian dosis 500 dan 1000 kg AgriPower/ha nyata meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu jumlah batang per rumpun di Sawah Atang Sendjaja (Fe rendah) dan meningkatkan produktivitas padi di kedua lokasi penelitian. Penambahan AgriPower dapat meningkatkan produksi padi di sawah Atang Sendjaja sebesar 7.47 % yaitu 6.47 ton/ha, sedangkan di sawah Cihideung Ilir mampu menaikan produksi padi sebesar 13.5 % yaitu 7.23 ton/ha dibandingkan dengan perlakuan NPK. Kata kunci : AgriPower, Slag, CH4, N2O, Pertumbuhan, Produktivitas Padi.