Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)
Abstract
Tujuan penulisan skripsi Ill! adalah lmtuk mengetahui keragaan penyelenggaraan usahatani, mempelajari fungsi-fungsi dan mekanisme tataniaga produk serta peran yang dilakukan oleh PP Al-Ittifaq dalam pengembangan agribisnisnya. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan agribisnis pada lingkungan LM 3 lainnya, seperti pondok pesantren lainnya, seminari, pasraman, vihara dan gereja serta berbagai pihak lain yang membutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan studi kasus pada PP AI-Ittifaq yang merupakan salah satu pondok pesantren yang mengembangkan agribisnis sayuran. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan data sekllnder dengan metode analisis dilakukan cara studi kasus. Dalam usaha mengembangkan agribisnis, PP Al-Ittifaq yang dipimpin oleh KH. Fllad Afandi menerapkan prinsip INPEKBI, yaitu Ilahi, Negeri, Pribadi, Ekonomi, Keluarga, Birahi dan Ilmihi. Pengembangan agribisnis yang dilakllkan oleh PP AI-Ittifaq harus diridhoi oleh Allah, SWT (Ilahi), diakui oleh pemerintah (Negeri), berdasarkan atas kepribadian yang luhllr (Pribadi), usaha secat'a ekonomis (ekonomi), berdasar atas dasar kekeluargaan (keluarga), santri yang sudah dewasa hams siap dinikahkan (Birahi) dan menerapkan ilmll dan teknologi yang berkembang (Ilmihi). PP Al-Ittifaq sebagai salah satu model pengembangan agribisnis melaksanakan semua subsistem agribisnis, yaitu mulai dari pengadaan saran a dan prasarana sampai pada kegiatan pemasaran produknya. Menumt bentuknya, usahatani PP Al-ittifaq mempakan usahatar:i yang penggunaan unsur-unsur produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh banyak orang secara kolektif. Menumt coraknya, usahatani PP Al-Ittifaq mempakan usahatani yang bersifat komersil. Sedangkan menumt polanya, usahatani PP Al-lttifaq mempakan usahatani yang melakukan diversifikasi usaha. Bibit yang ditanam oleh PP Al-Ittifaq dalam usahataninya merupakan bibit hasil persilangan atau pengembangan sendiri. Demikian pula, obat-obatan merupakan hasil ramuan sendiri. Sedangkan pupuk yang digunakan terdiri dari pupuk kimiawi ditambah dengan pupuk kandang dan bio kompos. Tenaga kerja yang bekerja pada PP Al-Ittifaq berjumlah 82 orang yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Alief. Untuk memperlancar proses penyampaian produk dari PP Al-lttifaq ke para konsumennya, PP Al-lttifaq melaksanakan serangkaian fungsi tataniaga, yaitu fungsi fasilitas, fungsi fisik dan fungsi pertukaran. Saluran tataniaga dari prod uk PP AIlttifaq adalah para KSM mengumpulkan hasil panen sayuran pada PP Al-Ittifaq. kemudian PP Al-Ittifaq melakukan serangkaian fungsi tataniaga pada sayuran tersebut lalu mendistribusikannya pada supermarket-supermarket (grade I) dan pasar-pasar lokal (grade II). Peranan PP AJ-Tttifaq sebagai pusat pengembangan agribisnis berkisar pada lima hal, yaitu sebagai pusat acuan pengembang agribisnis, pusat percontohan agribisnis, pusat penjualan, pusat pencetak kader agribisnis dan sebagai pusat infoilllasi agribisnis. Peranan PP AI-Ittifaq tersebut tidak terlepas dari dukungan \embaga dan instansi terkait, seperti Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Departemen Dalam Negeri, Departemen agama dan Departemen Kehutanan sena kalangan supennarket, Inkopontren dan berbagai pihak lainnya. Dengan pelaksanaan peran-perannya tersebut di atas, dalam struktu r dan mekanismenya telah mewujudkan PP Al-ltlifaq sebagai pusat pengembangan agribisnis di wilayahnya. Sebagai pusal pengembangan agribisnis di wilayahnya, PP AI-Ittifaq dapal menjadi wadah referensi dan latihan bagi berbagai pelaku agribisnis.