Prospek Pengembangan Ekspor Pasta Ubi Jalar Beku (Ipomoea batatas L) ke Jepang. Studi Kasus pada PT. Galih Estetika, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Abstract
Peningkatan produksi ubi jalar nasional penting artinya bagi kecukupan pangan, penyediaan pakan ternak, dan pemenuhan kebutuhan berbagai industri Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, ubi jalar akhir-akhir ini merupakan komoditi ekspor non migas yang potensial. Negara pengimpor terbesar ubi jalar Indonesia adalah Jepang. Tingginya permintaan negara Jepang disebabkan terbatasnya produksi dalam negeri, didukung oleh faktor iklim dan cuaca Jepang yang kurang menunjang serta lahan yang sempit, menyebabkan biaya produksi dan harga ubi jalar Jepang menjadi tinggi. Kebutuhan ubi jalar yang semakin meningkat, mendorong pemerintah Jepang untuk memberikan insentif kepada pihak importir berupa penurunan bea tarif impor sebesar 50 persen sejak tahun 1995.