Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasinya sebagai Anggota Kelompok Tani. Kasus pada Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
Abstract
Indonesia merupakan negara agrans, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Untuk itu pembangunan sektor pertanian, yang merupakan bagian dari pembangunan nasional, menjadi pusat perhatian terlebih di saat sektor lainnya "terpuruk" akibat krisis moneter. Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dipisahkan dari petani sebagai pelaku utama dalam melakukan kegiatan usahataninya. Dalam hal ini, kehadiran kelompok tani diduga sangat penting karena kelompok tani dapat menjadi wadah belajar dan kerjasama antar petani untuk memajukan kegiatan usahatani mereka. Kemajuan dan keberhasilan kelompok tani tergantung dari tingkat partisipasi petani anggotanya. Penelitian ini akan menelaah pengaruh karakteristik petani anggota terhadap tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi petani sebagai anggota kelompok tani dan untuk mengetahui hubungan karakteristik petani anggota dengan tingkat partisipasinya sebagai anggota kelompok tani. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah acak distratifikasi (stratified random sampling) berdasarkan luas lahan, yang dipilih masing-masing 5 orang petani yang memiliki luas lahan ;0: 1,0 hektar, 10 orang pet,ani yang memiliki luas lahan antara 0,5 - 1,0 hektar dan 15 orang pet ani yang memiliki luas lahan < 0,5 hektar. Jadi jumlah responden adalah 30 orang. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden dan informan. Data sekunder diperoleh dari data kelompok, monografi desa dan lainnya. Data diolah dan ditampilkan dalam tabel frekuensi dan tabulasi silang. Kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman pad a tarafuji 0,05 dan ditambah dengan informasi kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Kondisi umum partisipasi anggota cenderung tinggi karena anggota menyadari akan pentingnya kelompok tani dalam memajukan kegiatan usahatani mereka. Dinamika kelompok tani dapat menciptakan suatu kondisi di mana karakterisitik petani anggota dapat mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari keempat variabel, yang merupakan karakteristik petani, yang diduga mempengaruhi tingkat partisipasinya sebagai anggota kelompok tani, hanya dua variabel karakteristik yang mempunyai hubungan nyata dengan tingkat partisipasi yaitu tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi. Berarti makin tinggi tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi petani anggota, semakin tinggi tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Hal ini disebabkan . karena anggota yang berpendidikan tinggi lebih mudah untuk diberi pengertian dan pembinaan serta lebih baik cara berpikir dan bertindaknya. Dan status sosial ekonomi yang lebih tinggi mempunyai kesempatan yang lebih besar, dalam hal ini modal yang lebih besar, untuk menjalankan kegiatan usahataninya sesuai anjuran. Sedangkan umur dan status keanggotaan pet ani anggota tidak mempunyai hubungan nyata dengan tingkat partisipasinya karen a anggota keJompok tani menyadari pentingnya keJompok tani sebagai wadah kerjasama mereka tanpa memandang umur dan status keanggotaan mereka. Hal ini juga diciptakan karena hubungan antar anggota yang akrab dan penuh rasa kekeluargaan, baik antara anggota dengan pengurus ataupun antara golongan tua dan muda.