Studi Korelasi Metode Ekstraksi Fosfor melalui Uji Bibit Neubauer dan Karakterisasi Potensi Fosfor Tanah Masam untuk Jagung (Zea mays L.) Varietas Arjuna
Abstract
Program perluasall areal pertanaman di Indonesia sebagian besar dilakukan pada tanah tropika mas am, diantaranya tanah Podsolik dan Latosol. Kandtmgan P tanah-tanah tersebut umumnya rendah. Upaya mengatasi hal ini adalah dengan pemupukan dan pengapuran yang didasarkan pada evaluasi status hara dalam tanah, misalnya dengan uji tanah. Meskipun demikian, strategi pemupukan di Indonesia saat ini masih kurang memperhatikan hal terse but. Penelitian ini merupakan bagian dari kerangka pengembangan program uji tanah, meliputi studi korelasi dan karakterisasi potensi P tanah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Faktorial dalam Rancaangan Acak Lengkap dengan kapur (dua taraf) dan P (empat taraf) sebagai fak1:or-faktomya, sertajagtmg varietas Arjuna sebagai tanaman uji. Percobaan rumah kaca dilakukan dengan metode uji bibit Neubauer, dan dianalisis serapan P dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode pengabuan basah. Hasil ekstraksi P tanah setelah enam bulan inkubasi dengan menggunakan empat metode ekstraksi (Bray#l, Bray#2, Olsen, dan North Carolina) menunjukkan bahwa kadar P meningkat seiring dengan meningkatnya taraf P. Kekuatan mengekstrak dari keempat metode ekstraksi P ini adalah Olsen> Bray#2 > North Carolina> Bray# I. Serapan P meningkat seiring dengan meningkatnya taraf P. Pengapuran meningkatkan serapan P oleh tanaman kecuali pada tanah 3 dan 4. Pada kelompok tanah yang tidak dikapur (Cao) dan gabtmgan seluruh tanah (total), metode Bray#2 paling tinggi korelasinya dengan serapan P tanaman. Namun, pada kelompok tanah yang dikapur (Cal)' metode Bray#l paling tinggi korelasinya dengan serapan P tanaman. Keempat metode ekstraksi tersebut sangat nyata korelasinya dengan serapan P tanaman. Karakterisasi potensi P tanah dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu berdasarkan analisis ragam, persen produksi relatif, dan berdasarkan penetapan batas kritis dengan metode grafik Cate-Nelson. Karakterisasi potensi P tanah melalui pendekatan anal isis ragam pengaruh P terhadap berat kering tanaman dan uji Duncan menunjukkan bahwa keseluruhan tanah tennasuk kategori kurang. Karakterisasi potensi P tanah melalui pendekatan persen produksi relatif menunjukkan bahwa tanah-tanah percobaan termasuk kategori sedang sampai tinggi. Karakterisasi potensi P tanah melalui metode grafik CateNelson untuk kelompok tanah tidak dikapur adalah kurang untuk tanah dengan kode 1,2,3,4,6, 7, 8, dan 11, serta cukup untuk tanah dengan kode 5, 9, dan 10. Untuk kelompok tanah dikapur adalah kurang untuk tanah dengan kodel, 2, 3, 4, 6, 7, dan 8, serta cukup pada tanah dengan kode 9, 10, dan II. Selanjutnya, untuk tanah gabimgan keseluruhan perlakuan tergolong kurang untuk tanah dengan kode 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 11, serta cukup untuk tanah dengan kode 9 dan 10.