Penerapan Pengindraan Jauh Untuk Mendeteksi Sedimentasi Pantai Studi Kasus Pantai Utara Subang Jawa Barat
Abstract
Pantai merupakan kawasan peralihan antara ekosistem darat dan laut. Kawasan pantai juga menjadi tempat bertemunya dua aktivitas yang saling berlawanan yaitu gelombang laut dan aliran sungai. Kedua aktivitas tersebut dapat mengakibatkan terjadinya proses abrasi dan sedimentasi. Sedimentasi yang terjadi di daerah pantai secara terus-menerus akan menurunkan kualitas air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi sedimentasi secara multiwaktu dan mengkaji pengaruh kawasan mangrove terhadap sedimentasi. Citra Landsat TM dan Landsat ETM+ Multispektral diklasifikasikan ke dalam kelas penutup lahan menggunakan metode klasifikasi terbimbing yaitu Klaifikasi Kemungkinan Maksimum. mangrove sebagai salah satu ekosistem pantai memiliki banyak kegunaan salah satunya sebagai perangkap lumpur atau sedimen dan penahan abrasi pantai. Sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus dideteksi secara multiwaktu menggunakan citra Landsat TM dan ETW. Data sedimen yang diambil dari saluran-saluran air yang melalui kawasan mangrove diukur kandungan sedimennya tiap liternya. Proses sedimentasi yang terjadi juga dipantau dengan melihat perubahan garis pantai selama selang waktu 8 tahun dari tahun 1995 (Landsat TM) hingga tahun 2003 (Landsat ETM+).