Penggunaan PEG 6000 dan Pengupasan Testa untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Manggis (Garcinia mangostana L.) Selama Konservasi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penggunaan PEG 6000 dan pengupasan testa untuk mempertahankan viabilitas benih manggis (Garcinia mangostana L.) selama peri ode konservasi. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan di rumah kaca Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIP A IPB dari bulan Januari 1998 sampai Mei 1998. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) yang disusun secara kelompok dengan 3 ulangan. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor yaitu faktor periode konservasi sebagai petak utama dengan 4 taraf yaitu 0 minggu (KO), 2 minggu (K2), 4 minggu (K3), dan 6 minggu (K4) ; dan faktor perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 dan pengupasan testa sebagai anak petak dengan 6 taraf yaitu perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 0% pada benih bertesta (P 1), perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 0% pada benih tanpa testa (P2), perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 20% pada benih bertesta (P3), perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 20% pada benih tanpa testa (P4), perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 40% pada benih bertesta (P 5), dan perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 konsentrasi 40% pada benih tanpa testa (P6). Terdapat 24 kombinasi dengan 3 kali ulangan sehingga satuan percobaan seluruhnya dalam penelitian ini berjumlah 72 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur kadar air benih, parameter viabilitas total (VT) dengan tolok ukur potensi tumbuh maksimum, parameter viabilitas potensial (Vp) dengan tolok ukur daya berkecambah, vigor kekuatan tumbuh benih (V KT benih) dengan tolok ukur spontanitas tumbuh dan kecepatan tumbuh, dan parameter vigor kekuatan tumbuh bibit (VKT bibi,) dengan tolok ukur panjang akar dan tinggi bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara faktor peri ode konservasi dan faktor perlakuan benih dengan larutan. PEG 6000 dan pengupasan testa berpengaruh nyata hanya pada tolok ukur kadar air benih. Penurunan kadar air benih bertesta (PI, P3, dan P5) tidak nyata sampai periode konservasi 4 minggu dan penurunannya terlihat nyata setelah 6 minggu, sedangkan penurunan kadar air benih tanpa testa secara nyata teIjadi pada perlakuan P2 dan P4 setelah konservasi 4 minggu, perlakuan P6 sudah menunjukkan penurunan kadar air benih secara nyata setelah 2 minggu. F aktor perlakuan benih dengan larutan PEG 6000 dan pengupasan testa bepengaruh nyata hampir pada tolok ukur kadar air, daya berkecambah, spontanitas tumbuh, dan kecepatan tumbuh benih. Perlakuan P4 menunjukkan nilai yang tertinggi pada tolok ukur tersebut, sedangkan perlakuan P3 menunjukkan nilai yang terendah. Faktor periode konservasi berpengaruh nyata hampir pada semua tolok ukur yang diamati kecuali pada tolok ukur potensi tumbuh maksimum. Nilai kadar air benih, daya berkecambah, spontanitas tumbuh, dan kecepatan tumbuh benih semakin menurun seiring dengan semakin lamanya periode konservasi, sedangkan pada tolok ukur panjang akar dan tinggi bibit tidak terjadi kecenderungan penurunan selama periode konservasi. Daya berkecambah benih hanya dapat bertahan selama peri ode konservasi 2 minggu dengan rata-rata daya berkecambah sebesar 63.06% dengan kadar air benih rata-rata sebesar 53.48%.