Pengaruh Frekuensi Penyiraman Air dan Tingkat Pemupukan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Som Jawa
Abstract
Peneli\ian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman air !!Ian tingkat pemupukankaliumJerhadap pertumbuhan dan produksi som jawa. Penfllitian ini dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Panpan Cimanggu Bogor, pada ketinggian 250 m dpl, mulai bulan Mei sampai Novflmber 1997. Oalam Penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, terdiri 2 faktor dengan 3 kelompok ulangan. Pertama faktor frekuensi penyiraman air, terdiri dari A 1 (1 hari sekali), A2 (2 hari sekali) dan A3 (4 hari sekali). Kedua faktor tingkat pemupukan kalium, terdiri dari KO (0 9 KClltanaman), K1 (0.375 9 KClftanaman), K2 (0.750 9 KClftanaman) dan K3 (1.125 9 KClftanaman). Kesemuanya 12 kombinasi perlakuan, tiap perlakuan 15 tanaman. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter b<jtang, bobot kering (total, batang, daun akar dan umbi), bobot basah dan luas d<jun, panjang akar, volume umbi serta nisbah akarftajuk. Hasil. penelitian menunjukkan frekuensi penyiraman air dan tingkat pemupukan kalium berpengaruh nyata terhadap semua peubph yang diamati, sed<;lngkan interaksi antara kedua perlakupn berpengaruh nyata pad a peubah tinggi tanaman bobot kering (total, batang, daun, akar dan umbi), bobot basah dan luas daun serta nisbah akarftajuk. Pertumbuhan bagian atas tanaman yang diwakili oleh peubah tinggi tan'jman, diameter batang, bobot basah dan bobot kering daun, luas daun dan bobot kering batang menghasilkan nilai tertinggi pad a penyiraman 1 hari sekali. Bagjan bawah tanaman yang diwakili oleh peubah bobot kering umbi, volume umbi, bobllt kering akar dan panjang akar menghasilkan nilai tertinggi pada penyiraman 2 hari sekali. Sedangkan penyiraman 4 hari sekali menghasilkan nilai terendah untuk semuapeubah.pengamatan. Tingkat pemupukan kalium sampai dosis tertinggi yaitu 1.125 9 KClltanaman masih meningkatkan pertumb!Jhan bagian atas dan bag ian bawah tanaman. Oosis kalium di bawahnya (0.375 dan 0.750 9 KCl/tanaman) juga meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan kontrol (0 g/tanaman) Kombinasi perlakuan penyiraman 1 hari sekali dengan pemupukan kalium 1.125 9 KCl/tanaman (A 1 K3) dan penyiraman 2 hari sekali dengan pemupukan kalium 1.125 9 KCl/tanaman (A2K3) menghasilkan pertumbuhan tertinggi pada keseluruhan pertumbuhan tanaman. Untuk produksi bag ian daun tanaman dianjurkan untuk menggunakan kombinasi perlakuan A 1 K3, karena pad a perlakuan tersebut bobot basah daun menghasilkan nilai yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk produksi bagian umbi kombinasi perlakuan A2K3 memberikan bobot kering yang tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Secara keseluruhan . pertumbuhan dan produksi som jawa rendah pad a kombinasi perlakuan penyiraman 4 hari sekali dan tanpa pemupukan kalium.