Show simple item record

dc.contributor.authorJuliantuk, Emjik
dc.date.accessioned2010-05-16T23:27:17Z
dc.date.available2010-05-16T23:27:17Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22114
dc.description.abstractBakteri Vibrio harveyi sebagai penyebab penyakit kunang-kunang pada larva udang windu telah resisten terhadap berbagai macam antibiotika sehingga penanggulangan terhadap penyakit tersebut menggunakan antibiotika tidak dapat dilakukan. Beberapa isolat Vibrio yang ditemukan tidak bersifat patogen penting untuk dipelajari sebagai biokontrol untuk alternatif penanggulangan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan isolat Vibrio yang mampu berperan sebagai biokontrol untuk menekan atau menghambat pertumbuhan - ' harveyi sebagai penyebab penyakit kunang-kunang pada larva udang windu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2001 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Metode penelitian yang dilakukan meliputi isolasi Vibrio kandidat biokontrol. pengujian sifat resistensi terhadap antibiotik rifampisin, pembuatan mutan V. harveyi resisten rifampisin, pengujian i n vilro Vibrio kandidat biokontrol dan uji tantang pada lanj udang. Parameter utama yang diamati yaitu penghambatan Vibrio sp. kandidat biokontrol terhadap V. harveyi B339 Rt* pada uji iri vilro, tingkat kelangsungan hidup larva udang, populasi V. harveyi B339 Rf1* dan Vibrio total pada larva udang yang mati maupun air media pemeliharaan serta kualitas air pada uji tantang. Jumlah isolat Vibrio kandidat biokontrol yang berhasil diisolasi ada 3 i isolat. Hampir semua isolat uji sensitif terhadap antibiotik rifampisin sehingga pemberian -penanda resistensi rifampisin pada V. harveyi dapat digunakan untuk membedakan Vibrio sp. yang secara alami ada pada larva udang. Sebanyak 60 sel mutan l', harveyi B339 Kf~ yang diperoleh mempunyai morfologi koloni dan pendaran yang sama seperti tipe liarnya sehingga dapat digunakan untuk uji selanjutnya. Pada uji 'm vitro isolat SKT-b, PL2T-a dan N-c yang masing-masing berasal dari Skeletonema, bak pemeliharaan pascalarva 2 dan nauplius menunjukkan kemampuan terbaik dalam menekan pertumbuhan V. harveyi B339 Rf* Jumlah koloni V. harveyi B339 Rf* yang tumbuh dari kultur campuran tersebut masing-masing 10", 10 , dan 10J CFU/ml, sedangkan pada biakan kontrol (hanya diinokulasi dengan V. harveyi B339 Rf^) jumlah koloni yang tumbuh mencapai 5 xl08 CFU/ml. Pemberian isolat SKT-b, PI^T-a dan N-c pada uji tantang ternyata mampu menekan kematian larva dengan memberikan tingkat kelangsungan hidup (SR) yang tinggi yaitu 87, 81. dan 80 %. Hal ini jauh berbeda dengan kontrol negatif (V. harveyi tanpa isolat biokontrol) maupun kontrol positif (tanpa isolat uji) yang masing-masing SR nya hanya mencapai 36% dan 45%. Rendahnya nilai SR pada kontrol positif dibanding perlakuan diduga pemberian isolat biokontrol juga mampu meningkatkan kebugaran larva udang Faktor-faktor kualitas air diantaranya suhu, salinitas, DO, pH, CO?-alkalinitas, amonia dan TOM secara umum tidak berpengaruh terhadap kematian pascalarva selama penelitian sehingga kematian pascalarva udang uji semata-mata disebabkan oleh perlakuan.id
dc.titleIsolasi dan Seleksi Bakteri Vibrio sp. sebagai Bio Kontrol untuk Penyakit Kunang-Kunang pada Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fab.)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record