Pengaruh Lama Perendaman {Soaking Time) Jaring Kejer Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Gebang Mekar, Cirebon
Abstract
Penangkapan rajungan dengan menggunakan jaring kejer banyak dilakukan oleh nelayan Desa Gebang Mekar - Cirebon dapat mengakibatkan kefatalan yaitu hilangnya jaring kejer atau kerusakan yang sangat parah akibat terseret alat tangkap lain seperti dogol, garok, arad, trammel net dan sebagainya, karena tidak menentunya lama perendaman (soaking time) jaring kejer di dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan laju tangkapan jaring kejer terhadap hasil tangkapan rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Gebang Mekar, Cirebon. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2002 di perairan Gebang Mekar, Cirebon. Penelitian ini menggunakan tiga unit jaring kejer dengan perlakuan lama waktu perendaman yaitu perlakuan Ï tiga jam, perlakuan II enam jam, dan perlakuan III sembilan jam. Setiap perlakuan dilakukan delapan kali ulangan. Komposisi hasil tangkapan jaring kejer selama penelitian yaitu rajungan (Portunus pelagicus) sebanyak 71 ekor, rajungan bintang (Portunus sanguinolentus) 1 ekor, rangah (Murex sp.) 49 ekor, ikan blama/gulamah (Pseudociena amoyensis) 19 ekor, kembung (Rastrelliger sp.) 11 ekor, udang ronggeng (Oratosquilla sp.) 9 ekor dan cumi-cumi (Loligo sp.) 1 ekor. Jumlah total rajungan (Portunuspelagicus) yang tertangkap selama penelitian sebanyak 71 ekor dimana jumlah rajungan yang tertangkap pada perlakuan I sebanyak 13 ekor, perlakuan II dan perlakuan III jumlah tangkapannya sama yaitu sebanyak 29 ekor. Komposisi jenis kelamin rajungan yang tertangkap bervariasi dimana rajungan jantan berjumlah 41 ekor lebih banyak dibandingkan rajungan betina yaitu sebanyak 30 ekor. Berdasarkan penghitungan menggunakan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap (RAL) pada taraf 95% didapatkan hasil bahwa perbedaan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan rajungan. Dari perhitungan laju hasil tangkapan selama penelitian didapatkan hasil bahwa laju hasil tangkapan terbesar pada perlakuan II yaitu sebanyak 0,6042 ekor/jam. Hal ini menunjukkan bahwa lama perendaman yang optimum dari penelitian ini yaitu pada perlakuan II dengan lama perendaman 6 jam, karena laju hasil tangkapannya lebih besar dibandingkan laju hasil tangkapan pada perlakuan I sebanyak 0,5417 ekor/jam dan perlakuan III sebanyak 0,4028 ekor/jam.