KANDUNGAN LOGAM BERAT Cd, Cu, Ni, Pb DAN Zn TERLARUT DALAM BADAN AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SEKITAR PELABUHAN PERIKANAN PELABUHAN RATU, SUKABUMI
Abstract
Logam berat Cd, Cu, Ni, Pb dan Zn banyak ditemukan dalam cat, pigmen pada cat, pengawet kayu, minyak pelumas, komponen mesin, BBM dan karet kompond yang banyak digunakan sebagai penunjang aktivitas pelayaran di Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Ratu. Hal ini memberikan potensi terjadinya pencemaran logam berat di perairan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cd, Cu, Ni, Pb dan Zn pada daerah sekitar perairan Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan contoh air dan sedimen sebanyak satu kali pada 8 titik stasiun di sekitar kolam Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Ratu. Disamping itu juga diamati parameter fisika dan kimia perairan. Parameter fisika dan kimia air antara lain pH berkisar antara 7.97 hingga 8.01, salinitas antara 30 hingga 31 %o, suhu antara 29.5 hingga 30 °C, arus sebesar 2.034 hingga 2.138 cm/dt dan TSS antara 5.2 hingga 15.9 mg/l. Logam berat Cd dalam badan air sebesar <0.001 ppm, Cu antara <0.001 hingga 0.002 ppm, Ni antara <0.001 hingga 0.001 ppm, Pb dan Zn antra <0.001 hingga 0.003 ppm. Terlihat bahwa konsentrasi logam berat pada penelitian ini lebih rendah dari penelitian sebelumnya pada tahun 1993 kecuali untuk logam Ni yang relatif sama. Logam Cd dalam sedimen berkisar antara 0.037 hingga 0.342 ppm, Cu sebesar 12.865 hingga 47.418 ppm, Ni sekitar 4.562 hingga 9.188 ppm, Pb antara 7.822 hingga 28.899 ppm dan Zn sekitar 72.053 hingga 145.353 ppm. Dibandingkan dengan penelitian pada tahun 1992 konsentrasi logam berat Cu, Ni dan Pb pada penelitian ini menunjukkan nilai yang lebih rendah dan logam Cd dan Zn menunjukkan nilai yang lebih tinggi. Berdasarkan analisis pola sebaran terdapat indikasi bahwa kegiatan di dalam kolam pelabuhan perikanan menjadi potensi sumber dari logam berat namun masih belum menunjukkan pengaruh yang besar terhadap perairan disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari konsentrasinya yang relatif masih rendah dari rata-rata konsentrasi alami untuk perairan laut.