Viabilitas Polen dan Kultur Anter Pada Beberapa Kultivar Pisang (Musa spp.)
Abstract
Kasus alergi banyak dilaporkan terjadi di kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Polen merupakan salah satu jenis alergen pada sistem saluran pernapasan yang belum pernah diteliti di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alergenisitas polen di udara bebas Pasar Minggu Jakarta Selatan. Polen yang ditemukan beterbangan bebas di daerah tersebut diidentifikasi dan dikarakterisasi berat molekul proteinnya. Pengujian terhadap alergenisitas polen dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus wistar. Empat jenis polen ditemukan beterbangan di udara bebas kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, yaitu: polen jagung, kelapa genjah, pinus, dan kelapa sawit. Konsentrasi protein masingmasing polen yang diuji secara berurutan adalah 65, 88, 14, and 66 mg/gram polen. Hasil SDS-PAGE menunjukkan bahwa polen jagung, kelapa genjah, pinus, dan kelapa sawit berturut-turut mempunyai protein dengan berat molekul antara 17 – 70 kDa; 17 – 68 kDa; 16 - 68 kDa; dan 15 – 68 kDa. Reaksi inflamasi yang ditandai dengan pembengkakan pada kulit terjadi setelah dilakukan penyuntikan ekstrak polen pada bagian bawah kulit (subcutaneous) kaki tikus wistar. Pemaparan ekstrak polen pada saluran pernapasan tikus menyebabkan peningkatan relatif berat saluran pernapasan tikus, penurunan berat badan total tikus, pembesaran sel-sel membran mukosa, sekresi mukus yang berlebihan, dan erupsi sel-sel inflamasi. Semua polen yang diteliti bersifat alergenik pada tikus wistar, sehingga berpotensi digunakan sebagai ekstrak alergen untuk mendeteksi alergi pernapasan serta sebagai bahan imunoterapi penderita alergi di Indonesia.
Collections
- UT - Biology [2150]