Minyak Atsjri Daun Sirih Sebagai Antibakteri Streptococcus Inutans Dalam Pasta Gigi

Abstract

Fluor dalam bentuk natrium fluorida (NaF) merupakan bahan antibakteri pada pasta gigi. Namun penggunaan fluoi' yang berlebihan dapat mengakibatkan fluorosis email sehingga perlu bah an antibakteri alternatif yang dapat menggantikan fluor. Salah satunya adalah daun sirih yang selama ini digunakan menginang dengan kepercayaan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa daun sirih mengandung minyak atsiri yang komponen utamanya merupakan senyawa fenol dan turunannya yang bel'potensi sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan destilasi daun sirih menggunakan uap air, penentuan sifat fisik minyak atsiri, penentuan koefisien fenal dan uji pendahuluan aktivitas antibakteri minyak atsiri terhadap Streptococcus mu(ans. Untuk membandillgkan dellgan fluor, dilakukan pula uji pendahuluan aktivitas anribakteri pada NaF. Selanjutnya minyak atsiri dan NaF diformulasikan dalam pasta gigi dan dilakukan uji aktivitas antibakteri. Pad a pasta gigi yang mengandung daull sirih juga dilakukan penambahan vitamin E untuk menghilangkan warna caklat yang timbul .kibat reaksi oksidasi. Dalln sirih yang didestilasi pada penelitinn ini menghasilkan minyak alsiri dcngall rClldcmcn 0,2132%. Minyak berwarna kuning jernih, berbau kilas sirih, larut dalam alkohol 85%, memiliki bobot jenis sebesar 0,9898 glml, indeks bias sebesar 1,5026°. dan rotasi optis spesifik sebesar-145,47° Minyak atsiri daun sirih memiilki koefisien fenol sebesar tiga. Minyak atsiri dan NaP memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi rendah (0, I % biv) dengan aktivitas minyak atsiri yang lebih besar dibanding NaF. Daya antibakteri minyak atsiri bersifat bakterisidal sedangkan NaF bersifat bakteriostatik. Pasta gigi yang mengandung NaF menunjukkan aktivitas antibakteri pad a konsentrasi 0.75% (bib) sedangkan pasta gigi yang mengandung minyak atsiri dan minyak atsiri yang diberi vitamin E pada konsentrasi 0, I % (bib).