Peranan Auksin Dan Pemanasan Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Mawar
Abstract
Tanaman mawar dapat diperbanyak secara generatif yaitu melalui biji, dan secara vegetatif dengan cara stek, okulasi, okulasi mata berkayu, penyambungan, cangkok, dan perbanyakan in vitro. Perbanyakan tanaman melalui stek memberikan arti yang sangat penting sebab dengan material yang sedikit dapat dihasilkan sejumlah bibit tanaman yang seragam. Stek merupakan suatu metode perbanyakan penyediaan batang bawah untuk proses okulasi. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung dengan ketinggian 1100 m dpl, dengan tujuan untuk mengetahui peranan auksin dan [aktor pemanasan terhadap pertumbuhan stek tanaman mawar. Pada penelitian ini digunakan alat sistem pengkabutan periodik. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan petak terbagi dua faktor dalam rancangan acak kelompok, diulang empat kali. Petak utama terdiri dari perlakuan pemanasan (suhu medium dipertahankan ± 28 'C) dan tanpa pemanasan (suhu media tanam 18-23 'c). Sedangkan anak petaknya adalah perlakuan auksin. Auksin yang digunakan adalah IBA, NAA+IAA, Rootone-F dan tanpa auksin. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemanasan tidak berpengaruh nyata terhadap peltumbuhan akar dan tunas stek tanaman mawar. Perlakuan tanpa pemanasan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan pemanasan. Faktor auksin menunjukkan perlakuan NAA+IAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tunas dan akar stek tanaman mawar. Selain itu perlakuan Rootone-F dapat digunakan sebagai alternatif untuk memacu pertumbuhan stek tanaman mawar.
Collections
- UT - Biology [2159]