Pengaruh Jenis Bahan Pelapis dan Suhu Simpan terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah Pisang Cavendish (Musa CavendishiJ)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis bahan pelapis terhadap daya simpan dan kualitas buah pisang Cavendish yang disimpan pada suhu kamar (25 - 27DC) dan suhu dingin (18 - 20DC). Penelitian terdiri atas dua tahap. Tahap I dilakukan untuk menentukan konsentrasi Semperfresh terbaik untuk buah pi sang Cavendish yang disimpan pada suhu kamar. Konsentrasi Semperfresh terbaik tersebut dibandingkan dengan lilin lebah 6 % dan lilin carnauba 6% pada penelitian II. Penelitian I dilakukan di Laboratorium Pilot Plant P AU Pangan dan Gizi dan Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB (Laboratorium Pengemasan, Pengawasan Mutu dan DIT II), pada bulan April 1998. Penelitian II dilaksanakan di Laboratorium Pilot Plant P AU Pangan dan Gizi dan Laboratorium Pasca Panen serta Pusat Studi Pemuliaan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei-Juni 1998. Penelitian I menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat taraf perlakuan yaitu kontrol, Semperfresh 0.6 %, 1.2 % dan 1.8 %. Rancangan penelitian tahap II adalah rancangan faktorial, terdiri atas dua faktor yaitu jenis bahan pelapis dan suhu simpan. Jenis bahan pelapis yang digunakan adalah kontrol, lilin lebah 6 %, lilin carnauba 6 % dan•Semperfresh 1.2 %. Suhu simp an yang digunakan terdiri atas suhu kamar (25 - 27°C) dan suhu dingin (18 - 200 C). Jumlah ulangan dari masingmasing penelitian sebanyak tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri atas dua jari buah pisang. Basil penelitian diolah dengan menggunakan sidik ragam dan uji lanjut Jarak Berganda Duncan pada taraf 0.05. Pengolahan data perubahan warna dilakukan dengan menggunakan uji lanjut Kruskal-Wallis tarafO.05. Pengamatan perubahan warna dan susut bobot mengunakan buah yang digunakan dalam pengamatan destruktif pada 20 BSP (untuk buah yang disimpan pada suhu karnar) dan 32 HSP (untuk buah yang disirnpan pada suhu dingin). Pengamatan kelunakan, rasio daging dan kulit, kadar gula total, vitamin C dan total as am tertitrasi bersifat destruktif dan dilakukan pada 0, 4, 8, 12, 16 dan 20 HSP (untuk buah yang disimpan pad a suhu kamar) dan 0, 4, 8, 8, 12, 16,20,24,28 dan 32 HSP (untuk buah yang disimpan pada suhu dingin). Pelapisan dengan Sernperfresh 1.2 % pada penelitian I cenderung lebih menghambat perubahan warn a kulit dan kelunakan buah pi sang Cavendish. Perlakuan Semperfresh 1.2 % mampu rnenghasilkan daya simp an 1.2 hari lebih lama dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian II Semperfresh 1.2 % digunakan sebagai salah satu perlakuan. Penelitian II menunjukkan bahwa secara umum lilin carnauba 6 % lebih mampu menghambat perubahan susut bobot, kenaikan kandungan vitamin C dan rasio daging dan kulit buah pisang Cavendish dibandingkan jenis bahan pelapis lainnya. Lilin lebah 6 % lebih mampu menghambat kelunakan, perubahan warna kulit dan kadar gula total buah pisang Cavendish. Suhu dingin mampu menghambat perubahan susut bobot, warna kulit, kelunakan, rasio daging dan kulit buah, kadar gula total, total asam tertitrasi dan vitamin C buah pi sang Cavendish. Interaksi antara perlakuan suhu simpan dan jenis bahan pelapis terjadi pada pengamatan peubah rasio daging dan kulit, kadar gula total dan kandungan vitamin C. Pada suhu kamar, lilin lebah 6 % cenderung lebih menghambat perubahan rasio daging dan kulit dan kadar gula total sedangkan Semperfresh 1.2 % lebih mampu menghambat perubahan kandungan vitamin C dibandingkan jenis bahan pelapis lainnya. Kombinasi perlakuan suhu dingin dan IiI in carnauba 6 % •menghasilkan daya simpan yang paling lama yaitu 25.9 hari. Perlakuan kontrol pada suhu kamar mempunyai daya simpan 15.4 hari.