Pengujian Viabilitas Benih Jeruk Besar (Citrus maxima Meer) dengan Larutan Garam Tetrazolium
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pengujian viabilitas benih jeruk besar (Citrus maxima Meer) dengan larutan garam tetrazolium klorida, mendapatkan pola yang sensitif untuk menilai viabilitas total, viabilitas potensial dan vigor benih jeruk besar (Citnls maxima Meer). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 1998 sampai dengan bulan Oktober 1998. Metode Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan lot benih, pembuatan pola dan pengujian pola. Pembuatan lot benih dilakukan dalam percobaan pendahuluan meliputi dua cara yaitu secara kimiawi dan secara fisik. Perlakuan secara kimiawi dengan penderaan etanol menggunakan APe IPB 77-1 menghasilkan 12 lot benih. Pembuatan lot benih secara kimiawi tidak menghasilkan gradasi warna dan tingkat viabilitas yang bervariasi sehingga tidak dapat dipergunakan dalam pembuatan pola pada penelitian selanjutnya. Perlakuan devigorasi secara fisik dengan cara dikeringanginkan pada suhu kamar sebanyak 7 lot benih. Pembuatan lot benih secara fisik menghasilkan gradasi warna dan tingkat viabilitas benih yang berbeda. Pembuatan lot benih tersebut dapat dipergunakan dalam pembuatan pola pada penelitian selanjutnya. Lot benih yang dihasilkan diuji dengan larutan tetrazolium. Hasil pengujian tetrazolium digunakan dalam pembuatan pola. Pola yang dihasilkan terdiri atas tiga pola yaitu pola 1 (pola dengan kisaran luas), pola 2 (pola dengan kisaran sedang) dan pola 3 (pola dengan kisaran sempit). Pengujian pola menggunakan 3 pendekatan. Pendekatan pertama adalah analisis regresi dengan lot benih sebagai sumbu X dan viabilitas benih sebagai sumbu Y , pola yang terpilih adalah pola yang mempunyai selisih nilai koefisien regresi antara persamaan regresi pengujian tetrazolium dengan pengujian fisiologis mendekati 0, pendekatan kedua menggunakan analisis regresi sederhana dengan tolok ukur pengujian tetrazolium sebagai sumbu X dan tolok ukur pengujian fisiologi sebagai sumbu Y, pola yang terpilih adalah pola yang mempunyai nilai koefisien regresi mendekati 1, pendekatan ketiga adalah analisis korelasi sederhana antara tolok ukur pengujian tetrazolium dengan tolok ukur pengujian fisiologis, pol a yang terpil ih adalah pol a yang mempunyai nilai koefisien korelasi mendekati satu. Tolok ukur yang diamati meliputi Daya Berkecambah (DB), Keserempakan Tumbuh (KST) dan Potensi Tumbuh Maksimum (PTM) baik indikasi langsung maupun tidak langsung. Indikasi langsung dengan pengujian fisiologis dan indikasi tidak langsung dengan pengujian tetrazolium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembuatan lot benih secara fisik sangat efektif digunakan karena diduga benih jeruk besar mempunyai sifat mendekati benih rekalsitran dan mendapatkan gradasi warna dan tingkat viabilitas yang bervariasi. Penilaian viabilitas potensial, vigor dan viabilitas total indikasi tidak langsung diperoleh dengan pengujian tetrazolium didasarkan pewarnaan embrio benih. Berdasarkan tiga pendekatan pengujian pol a pad a benih jeruk besar Kultivar Adas dan Duku, pola yang 3 merupakan pola yang sensitif untuk menilai viabilitas total benih jeruk besar, sedangkan pola 1 merupakan pola yang sensitif untuk menilai viabilitas potensial dan vigor benih jeruk besar. Pola 3 merupakan pola yang terpilih untuk menduga viabilitas total dan viabilitas potensial benih jeruk besar, sedangkan untuk vigor benih jeruk besar belum ada pola yang dapat digunakan untuk menduganya .