Kategorisasi Metode Ekstraksi Fosfor Tanah dan Karakterisasi Potensi Fosfat Tanah Masam Melalui Metode Uji Bibit Neubauer untuk Kedelai (Glycine max (L) merr) Varietas Dempo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasikan potensi fosfat pada tanah tropika masam dari beberapa lokasi terpilih di Indonesia terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr) dengan men("l9unakan metode uji bibit Neubauer. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu kapur (CaO, Ca1) dan Fosfor (PO,P1,P2,P3) dengan tiga ulangan untuk masing-masing contoh tanah. Tanaman uji yang digunakan adalah kedelai varietas Oempo. Percobaan rumah kaca dilakukan dengan metode uji bibit neubauer dengan menggunakan contoh tanah dari 11 lokasi terpilih, dan analisis serapan P dilakukan di laboratorium dengan mengunakan pengabuan basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan P cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya taraf P yang diberikan pada semua tanah. Pengapuran cenderung meningkatkan serapan P tanaman kecuali tanah lat0501 Parung, latosol Oarmaga, latosol Parakan Salak, dan podsolik Bangka. Hasil ekstraksi P tanah setelah enam bulan inkubasi dengan menggunakan empat metode ekstraksi yaitu: Bray#1, Bray#2, Olsen, dan North Carolina menunjukkan bahwa, kadar P meningkat seiring dengan meningkatnya taraf P yang diberikan. Kekuatan mengekstrak dari keempat metode ekstraksi P ini adalah : Olsen> Bray#2 > North Carolina> Bray#1. Uji korelasi antara kadar P terekstrak dengan empat metode ekstraksi P dengan serapan hara tanaman menunjukkan bahwa metode Olsen memberikan nilai koefisien paling tinggi dibanding metode ekstraksi P lainnya, baik pad a perlakuan tanpa kapur (CaD), dengan kapur (Ca1), ataupun perlakuan total ( gabungan CaD dan Ca1). Karakterisasi potensi P tanah dilakukan dengan tiga pendekatan , yaitu berdasarkan hasil analisis ragam dari berat kering tanaman , persen produksi relatif, dan nilai uji P tanah. Karakterisasi potensi P tanah berdasarkan hasil analisis ragam pengaruh P terhadap berat kering tanaman menunjukkan bahwa seluruh tanah pada percobaan ini termasuk kategori kurang , kecuali tanah Parakan Salak. Demikian juga untuk karakterisasi berdasarkan persen produksi relatif menunjukkan bahwa seluruh tanah termasuk kategori rendah, kecuali tanah Parakan• Salak. Sedangkan untuk karakterisasi berdasarkan nilai uji P tanah menunjukkan bahwa ketersediaan P pada semua tanah tergolong kurang , kecuali tanah podsolik Dorowati. Penetapan nilai batas kritis pada percobaan ini menggunakan metode Grafik Cate-Nelson dan nilai batas kritis yang diperoleh untuk masing-masing metode ekstraksi P adalah : Bray#1 =1 0 ppm, Bray#2= 15 ppm, Olsen= 23 ppm, dan North Carolina= 14 ppm.