Keragaman Habitat dan Implikasinya terhadap Keragaman Coleoptera:Studi Kasus Mengenai Keragaman Coleoptera di Taman Nasional Gunung Halimun
Abstract
Penelitian berlangsung dari bulan Agustus 1998 sampai Maret 1999. Penelitian lapang dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Halimun dan identifikasi dilakukan di Laboratorium Taksonomi Serangga, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan Coleoptera di Taman Nasional Gunung Halimun. Coleoptera dikumpulkan dengan menggunakan 8 perangkap, yaitu light trap (LT), malaise trap (MT), intercept trap (IT), sweeping (SW), aquatic net (AN), pitfall trap (PT), bait pitfall trap (BPT), dan yellow pan trap (YPT). Perangkap ini dipasang pada tiga habitat, yaitu habitat hutan yang berbatasan dengan daerah yang dikelola cukup intensif oleh masyarakat setempat (Bantar Karet-Cikaniki), hutan dengan campur tangan manusia yang sedang (kaki Gunung Kendeng), dan hutan yang jarang dikunjungi manusia (Gunung Botol). Ketiga habitat terletak pada ketinggian yang berbeda, yaitu ketinggian < 1300 mdpl (Bantar Karet-Cikaniki dan Gunung Kendeng), dan> 1600 mdpl (Gunung Botol). Pengambilan contoh dilakukan sebanyak tiga kali (Agustus, September, dan November) di Bantar Karet-Cikaniki dan kaki Gunung Kendeng, dua kali di Gunung Botol (September dan November). Keragaman Coleoptera diukur dengan menggunakan Nilai Indeks Keragaman Simpson dan Nilai Indeks Keragaman Shannon. Kesamaan jumlah spesies antar habitat dilihat dengan menggunakan Indeks Kesamaan Sorenson. Keragaman Arthropoda di dalam hutan sangat tinggi, terutama hutan-hutan di daerah tropis. Di Taman Nasional Gunung Halimun diperoleh 52 famili Coleoptera yang terdiri dari 352 jenis dengan kelimpahan 5321 individu. Jumlah spesies dan jumlah individu Coleoptera yang ditemukan di Bantar Karet-Cikaniki lebih banyak dibandingkan di hutan kaki Gunung Kendeng dan Gunung Boto!. Coleoptera yang ditemukan di Bantar Karet-Cikaniki ada 196 spesies yang terdiri dari 2612 individu. Spesies di hutan kaki Gunung Kendeng ada 141 spesies dengan kelimpahan 1924 indlvidu, sedangkan di Gunung Botol diperoleh 137 spesies Coleoptera yang terdiri dari 785 individu. Secara umum Coleoptera yang memiliki jumlah spesies dan jumlah individu yang berlimpah adalah Famili Staphylinidae (59 spesies, 3797 individu). Coleoptera yang dominan di Bantar Karet-Cikaniki dan kaki Gunung Kendeng adalah Staphylinidae (2003 individu dan 1649 individu), sedangkan di Gunung Botol di dominasi oleh satu spesies dari famili Hydrophilidae. Berdasarkan Nilai Indeks Keragaman Simpson dan Nilai Indeks Keragaman Shannon, keragaman Coleoptera di Gunung Botol (ketinggian > 1600 mdpl) paling tinggi dibandingkan di Bantar Karet-Cikaniki dan Gunung Kendeng (ketinggian <1300 mdpl), sedangkan berdasarkan Indeks Kesamaan Sorenson spesies Coleoptera yang ditemukan di Bantar Karet-Cikaniki lebih banyak kesamaannya dengan spesies yang ditemukan di Gunung Botol dibandingkan dengan spesies Coleoptera di hutan kaki Gunung Kendeng, atau antara hutan Gunung Botol dengan hutan kaki Gunung Kendeng. Secara umum kelimpahan Coleoptera yang diperoleh di Taman Nasional Gunung Halimun lebih banyak bersifat sebagai predator (139 spesies, 4001 individu) dan saprofag (63 spesies, 700 individu) daripada sebagai fitofag (128 spesies, 606 individu). Pada habitat yang telah dikelola oleh manusia (daerah pertanian) (Bantar Karet-Cikaniki), populasi Coleoptera yang bersifat predator > saprofag > fitofag. Pada habitat dengan campur tangan manusia yang sedang (hut an kaki Gunung Kendeng), populasi Coleoptera yang bersifat predator > fitofag > saprofag. Pada habitat hutan sekunder (habitat yang jarang dikunjungi manusia) (Gunung Botol) kelimpahan Coleoptera yang bersifat fitofag > saprofag > predator.
Collections
- UT - Plant Protection [2336]