Pengelolaan Pemetikan Teh (camellia sinensis l.) di Kebun Gedeh PT Perkebunan Nusantara VIII Cianjur, Jawa Barat
Abstract
Kegiatan magang secara umum bertujuan untuk meningkatkan relevansi, keterkaitan dan kesepadanan antara proses pendidikan dan lapangan kerja serta meningkatkan kemampuan profesional mahasiswa dalam memahami dan menghayati proses keIja secara nyata. Secara khusus kegiatan magang bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis potensi sumberdaya dan masalah pengelolaan perkebunan teh khususnya mengenai pengelolaan pemetikan teh. Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Ieh Gedeh PI Perkebunan Nusantara VIII, Cianjur, Jawa Barat mulai 1 Februari 1999 sampai 31 Mei 1999. Metode yang digunakan adalah kegiatan kerja langsung dengan jadwal kegiatan yang dibuat sedemikian rupa sehingga mencerminkan variasi jenis kegiatan di lapang dan tahap pengembangan kemampuan yang akan dicapai. Data-data primer diperoleh melalui hasil wawancara langsung dan data pengamatan selama kegiatan magang serta data hasil kuisioner. Studi pustaka dan pengambilan data arsip kebun dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data harian analisis pucuk dan data sebaran mutu teh jadi selama kegiatan magang dianalisis menggunakan analisis standar deviasi. Aspek khusus yang dipelajari selama kegiatan magang adalah kegiatan pengelolaari pemetikan teh. Pengelolaan pemetikan yang tepat sanga! berpengaruh terhadap peningkatan produksi, produktivitas dan juga kualitas hasil produk. Pengelolaan pemetikan di Kebun Gedeh dilaksanakan berdasarkan kondisi kebun tersebut. Pelaksanaan pemetikan di lapang tidak selalu sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dikarenakan kecepatan pertumbuhan pucuk yang tidak stabil. Gilir petik yang ditetapkan di Kebun Gedeh adalah 9 hari. Untuk pelaksanaannya di lapang, gilir petik disesuaikan dengan kecepatan pertumbuhim pucuk yang dipengaruhi oleh umur pangkasan dan kesehatan tanaman. Untuk kebun dengan umur pangkas muda dan kondisi kesehatan tanaman yang baik, gilir petik diperpendek sekitar 7 - 9 hari tetapi dalam realisasinya menjadi sekitar 9 - 11 hari. Untuk kebun dengan umur pangkas tua dan kondisi kesehatan tanaman yang terganggu maka gilir petik diperpanjang menjadi 10 - 12 hari, tetapi dalam reaIisasinya di lapang sekitar 7 - 14 hari. Kapasitas pemetik di Kebun Gedeh sudah mendekati standar kapasitas petik atau basic yield yang ditetapkan pihak perkebunan. Rata-rata pencapaian basic yield selama kegiatan magang di Kebun Gedeh sebesar 96.20 %. Kapasitas pemetik yang belum mencapai basic yield terutama disebabkan oleh kesehatan tanaman dan keadaan cuaca yang kurang mendukung bagi pertumbuhan pucuk. Masih bervariasinya tingkat keterampilan dan rasa tanggung jawab pemetik menyebabkan adanya perbedaan kapasitas yang dapat dicapai oleh setiap pemetik. Di samping itu, perubahan gilir petik juga dapat mempengaruhi pencapaian standar kapasitas pemetik. Pemetikan yang dilakukan di Kebun Gedeh adalah pemetikan manual. Dengan cara ini pemetikan dapat berlangsung secara selektif namun dalam kenyataannya di lapangan masih sering teIjadi kesalahan pemetikan. Di Kebun Gedeh pengontrolan jumlah tenaga pemetik dilaksanakan secara berkala agar tidak melebihi kebutuhan. Adanya kelebihan tenaga pemetik segera diantisipasi oleh pihak perkebunan dengan memindahkan tenaga pemetik ke bagian lain yang membutuhkan, melakukan pergiliran waktu keIja atau dengan meliburkan pemetik untuk sementara waktu. Pengawasan yang dilaksanakan di Kebun Gedeh berupa pengawasan langsung di lapang dan juga melalui analisis petik dan anaIisis pucuk. Hasil anaIisis pucuk di Kebun Gedeh belum sepenuhnya dapat mencapai standar mutu pucuk untuk pengolahan teh hitam ortodoks yaitu 65 % pucuk yang memenuhi syarat, namun sudah mendekati angka tersebut dengan kisaran pencapaian antara 61. 79 - 64.21 % pucuk yang memenuhi syarat. Keadaan ini harus terus diantisipasi oleh pihak kebun melalui pembinaan dan manajemen panen yang tepat sehingga kuantitas dan kualitas serta kontinuitas produksi dapat tetap terjaga.