| dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar anak SD yang bekerja sebagai pedagang asongan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di SD Babakan I dan III, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi identitas contoh, kegiatan contoh dalam berjualan, keadaan sosial ekonomi keluarga, perilaku orangrua serta anak terhadap prestasi belajar. Sedangkan data sekunder meliputi data prestasi belajar dan data keadaan umum sekolah. Analisis data dilaksanakan seear deskriptif dan statistik menggunakan uji korelasi "rank" Spearman, uji Khi Kuadrat, dan analisis regresi linier berganda (Walpole, 1993). Persentase terbanyak dari anak-anak yang berjualan (48%) mempunyai prestasi belajar sedang. Presentase terbesar anak (63.2%) dengan prestasi belajar kurang, terdapat pada anak-anak yang memiliki pengalaman berjualan selama 1-2 tahun. Persentase terbesar anak (83.3%) dengan prestasi belajar sedang, terdapat pada kelompok anak yang berjualan pada pagi hari. Anak-anak yang berjualan ≥ 2 jam tidak ada yang mempunyai prestasi belajar baik. Persentase terbesar anak (78.9%) mempunyai prestasi belajar kurang, terdapat pada anak-anak yang berjualan dengan cara berpangkal. Uji korelasi "rank" Spearman antara kegiatan berjualan dengan prestasi belajar berhubungan tidak nyata. Persentase tertinggi masing-masing (57.1%) dengan prestasi belajar baik, terdapat pada anak-anak dengan ayah maupun ibu yang berpendidikan SD. Uji korelasi "rank" Spearman tidak berhubungan nyata antara pendidikan ayah dan ibu dengan prestasi belajar. Jika dilakukan uji korelasi "rank" Spearman antara pendidikan orangtua dengan perhatian orangtua berhubungan nyata. Persentase terbesar anak (85.7%) dengan prestasi belajar baik. terdapat pada anak-anak dengan ayah yang bekerja sebagai pedagang dan buruh. Demikian pula persentase terbesar anak (57.l %) dengan prestasi belajar baik, terdapat pada ibu yang tidak bekerja. Uji korelasi "rank" Spearman berhubungan negatif nyata antara pekerjaan ayah dan ibu dengan prestasi belajar. Jika dilakukan uji korelasi "rank Spearman" antara pekerjaan ayah dengan perhatian orangtua berhubungan tidak nyata, sedangkan pekerjaan ibu dengan perhatian orangtua berhubungan negatif nyata. Anak-anak dengan prestasi belajar baik proporsi terbesar terdapat pada keluarga dengan pendapatan perkapita Rp 125.000-Rp 200.000. Uji korelasi "rank" Spearman pendapatan perkapita dengan prestasi belajar tidak berhubungan nyata. Jika pendapatan perkapita dikaitkan dengan perhatian orang tua yaitu dengan menggunakan uji korelasi "rank" Spearman hasilnya berhubungan tidak nyata. Pada anak-anak dengan jumlah saudara lebih dari 3 orang (3 sampai 5 orang dan lebih dari 5) persentase dengan prestasi belajar kurang lebih banyak, sedangkan anak-anak yang mempunyai saudara kurang dari 3, prestasi belajar kurang lebih sedikit. Uji korelasi"rank" Spearman berhubungan nyata antara jumlah saudara dengan prestasi belajar. Persentasi terbesar anak-anak (57.9%) yang bertempat tinggal dengan jarak < 350 m dari sekolah mempunyai prestasi belajar kurang lebih banyak sedangkan anak-anak yang bertempat tinggal dengan jarak ≥ 750 dari sekolah, prestasi belajar kurangnya lebih sedikit. Uji korelasi "rank" Spearman antara jarak ke sekolah dengan prestasi belajar tidak berhubungan nyata. Pada anak-anak yang memiliki media pendidikan tidak lengkap, persentase anak dengan prestasi belajar baik lebih besar sedangkan anak yang memiliki media pendidikan lengkap proporsi yang berprestasi kurang lebih banyak. Uji korelasi "rank" Spearman antara media pendidikan dengan prestasi belajar tidak berhubungan nyata. Pada anak-anak yang kesehatannya baik proporsi prestasi belajar baik lebih kecil, sedangkan anak yang kesehatannya kurang, proporsi yang berprestasi belajar baik lebih banyak. Uji korelasi "rank" Spearman antara kondisi kesehatan jasmani dengan prestasi belajar tidak berhubungan nyata. Anak-anak yang memperoleh perhatian yang kurang dari orangtua tidak ada yang mempunyai prestasi belajar baik. Uji korelasi "rank" Spearman antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar berhubungan nyata. Persentase tertinggi anak (71.4%) dengan prestasi belajar baik, terdapat pada anak-anak dengan motivasi belajar sedang. Uji korelasi "rank" Spearman antara motivasi belajar dengan prestasi belajar tidak berhubungan nyata. Sebagian besar anak (85.7%) dengan prestasi belajar baik, terdapat pada anak-anak yang memiliki sikap baik. Uji Khi Kuadrat sikap anak terhadap guru dan mata pelajaran berhubungan nyata dengan prestasi belajar. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh pekerjaan orangtua, jumlah saudara, perhatian orangtua dan sikap anak terhadap guru dan mata pelajaran dengan prestasi belajar, serta pengaruh pendidikan orangtua, pekerjaan ibu dengan perhatian orangtua diperoleh hasil bahwa perhatian orangtua berpengaruh terhadap prestasi belajar, begitupula dengan pekerjaan ibu berpengaruh terhadap perhatian yang diberikan oleh ibu kepada anaknya. Kegiatan berjualan; pengalaman, waktu dan lama, serta cara berjualan tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan prestasi belajar. Keadaan sosial ekonomi keluarga meliputi pekerjaan orangtua dan jumlah saudara mempunyai hubungan yang nyata dengan prestasi belajar. Dimana pekerjaan orangtua berhubungan negatif dan jumlah saudara berhubungan positif. Perhatian orangtua terhadap anak dan sikap anak terhadap guru dan mata pelajaran mempunyai hubungan yang nyata dengan prestasi belajar. Dari semua faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar temyata faktor perhatian orangtua terhadap anak yang sangat dominan. | id |
