Pengaruh Varletas dan Pupuk daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L) Merr.) Panen Muda pada Budi Daya Jenuh Air
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh varietas dan konsentrasi pemberian pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda pada budidaya jenuh air. Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam percobaan ini adalah : 1) varietas yang berumur lebih panjang akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi lebih banyak, 2) terdapat pengaruh yang nyata pada pemberian pupuk pelengkap cair pada taraf tertentu terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada budidaya jenuh air, 3) terdapat interaksi antara pemberian pupuk pelengkap cair dan penggunaan varietas tertentu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Kabupaten Bogor pada ketinggian 250 m di atas permukaan laut dan curah hujan mencapai 3 300 mm per tahun dengan jenis tanah latosol. Pelaksanaannya berlangsung dari bulan Februari 1998 sampai Mei 1998. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan ulangan sebanyak tiga kali. Petak utamanya adalah varietas kedelai yang terdiri atas varietas NSI dan GI0428 dengan ukuran petak 10 m x 4 m. Anak petaknya adalah konsentrasi pemberian pupuk daun yang terdiri atas 5 taraf yaitu 0, 2, 4, 6, 8 gil. Pupuk daun Gandasil D diberikan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam (MST) dengan volume semprot sebanyak 400 I1ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa varietas yang digunakan mempengaruhi bobot kering akar umur 8 minggu, bobot kering batang dan daun umur 6 minggu, dan bobot basah tanaman per petak kedelai kultivar NS I dan GI0428. Pemupukan menggunakan pupuk daun hanya berpengaruh terhadap bobot basah tanaman per petak. Sedangkan peubah lain yang diamati hanya menyebabkan peningkatan yang tidak nyata. Interaksi antara varietas dan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada budidaya jenuh air. Varietas G 10428 dipanen muda saat berumur 79 hari dengan produksi polong muda sebanyak 8.41 ton/ha. Sedangkan NS 1 dipanen muda saat berumur 68 hari dengan produksi polong muda sebesar 5.68 ton/ha.