Show simple item record

dc.contributor.authorHarahap, Imam Sulistiana
dc.date.accessioned2010-05-14T09:28:53Z
dc.date.available2010-05-14T09:28:53Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21742
dc.description.abstractpemakaian kaidah imunologi untuk Indonesia belum pernah dilakukan. Untuk itu, pencarian standardisasi sangatIah perlu dilakukan guna mengetahui efektifitas antigen yang digunakan. Antigen dari ekstrak usus caplak betina B. micro plus digunakan agar menggertak sistem tanggap kebal sapi. Adanya pemaparan antigen ekstrak usus caplak tersebut, sistem kekebalan sapi diharapkan akan muncul. Timbulnya kekebalan buatan ini lebih besar daripada kekebalan alami yang timbul akibat infestasi secara alamo Timbulnya kekebalan, menyebabkan sapi resisten terhadap caplak. Resistensi sapi dapat diketahui dengan pengukuran titer antibodi sapi dengan uji-uji pengikatan antigen-antibodi, seperti ELISA, Dot Blot, AGPT, Mancini test dan ko-aglutinasi. Adanya perubahan parameter aspek biologis caplak juga dapat dipakai untuk mengetahui adanya resistensi sapi terhadap caplak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa aspek biologis normal caplak B. microplus isolat asal Indonesia sebagai standar dan acuan efektifitas vaksin ekstrak usus caplak. Aspek tersebut meliputi bobot dan ukuran tubuh caplak jenuh darah (engorged), periode prapeneluran, periode peneluran, periode inkubasi telur sampai menetas, bobot telur tiap caplak, ukuran telur, jumlah telur yang dihasilkan, daya tetas telur, daya hidup larva tanpa nutrisi dalam kondisi laboratorium dengan suhu 29,25°C dan kelembaban relatif 63,6 % serta periode parasitik pada tubuh sapi. Hasil menunjukkan kisaran periode prapeneluran 2-6 hari, periode peneluran 14-16 hari, periode inkubasi telur 24-27 hari, daya hidup larva tanpa nutrisi 90-120 hari, periode parasitik 19-24 hari, rataan ukuran tubuh 9 x 6 mm, bobot badan sebelum dan setelah bertelur 128,2 mg dan 58 mg, bobot telur tiap ekor 50,55 mg, jumlah telur 1.083,7 butir, ukuran telur 0,64 x 0,45 mm serta daya tetas telur lebih dari 50 %. Perbandingan antara pra dan pascavaksinasi dengan melihat parameter tersebut, efektifitas pengembangan vaksin ekstrak usus caplak B. microplus dapat diketahui.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleAspek Biologis Caplak Sapi Boophilus Microplus (Canestrini, 1887) Indonesia Dalam Kondisi Laboratorium (The Biological Aspectsid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record