Pengaruh Cara Ekstraksi, Suhu Penyimpanan dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Jeruk Besar (Citrus maxima Meer)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cara ekstraksi, suhu penyimpanan dan periode simp an terhadap viabilitas benih jeruk besar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial, mangan dilakukan tiga kali. Jeruk Besar yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu Ranca Oray dan Cibodas. Tiga faktor yang diujikan yaitu cara ekstraksi benih (A), suhu penyimpanan (B) dan periode simp an (C). Cara ekstraksi terdiri dari tiga taraf: Air (A1), abu gosok (A2) dan HCI 0.5% (A3). Suhu Penyimpanan terdiri dari dua taraf: suhu kamar (260C - 30oC) dan ruang ber-AC (200C - 22°C). Periode simpan terdiri dari 3 taraf: 0 minggu (C1), 2 minggu (C2) dan 4 minggu (C3). Pengujian dilakukan pada setiap periode simpan. Tolak ukur yang diamati adalah kadar air, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, tinggi bibit diameter batang bibit dan jumlah daun bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara ekstraksi berpengaruh terhadap tolok ukur kecepatan tumbuh benih jeruk besar Ranca Oray dan keserempakan tumbuh benih jeruk besarCibodas. Ekstraksi dengan menggunakan HCI 0.5% memberikan hasil terbaik terhadap tolok ukur kecepatan tumbuh benih jeruk besar Ranca Oray (2.396%/etrnal) dan keserempakan tumbuh benih jeruk besar Cibodas (0.822). Suhu penyimpanan tidak berpengaruh terhadap semua tolok ukur yang diamati kecuali terhadap kecepatan tumbuh benih jeruk besar Ranca Oray. Periode simpan berpengaruh sangat nyata terhadap semua tolok ukur yang diamati kecuali terhadap diameter batang bibit jeruk besar Ranca Oray dan jumlah daun bibit jeruk besar Cibodas pada pengukuran 10 MST. Viabilitas benih semakin menurun dengan semakinlamanya penyimpanan. Terdapat interaksi antara cara ekstraksi dan suhu penyimpanan terhadap tinggi bibit jeruk besar Ranca Oray pada pengukuran 8 MST dan 10 MST. Interaksi antara cara ekstraksi dan periode simp an berpengaruh nyata terhadap jumlah daun bibit jeruk besar Ranca Oray pad pengukuran 8 MST dan diameter batang bibit jeruk besar Cibodas pada pengukuran 10 MST. Interaksi suhu penyimpanan dan periode simp an berpengaryh .terhadap diameter batang bibit jeruk besar Ranca Oray pada pengukuran 6 MST dan daya berkecambah serta kecepatan tumbuh benih jeruk besar Cibodas. Daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 0 minggu dan 4 minggu tidak berbeda nyata untuk kedua suhu penyimpanan. Benih yang disimpan pada suhu kamar untuk periode simpan 0 minggu memiliki daya berkecambah dan kecepatan tumbuh yang berbeda nyata dengan daya berkecam bah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 2 minggu dan 4 minggu. Tetapi daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 2 minggu tidak berbeda nyata dengan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 4 minggu. Untuk suhu penyimpanan ruang ber-AC daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih tidak berbedanyata pada semua periode simp an. Daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 2 minggu berbeda nyata antara suhu kamar dengan ruang ber-AC. Daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan 2 minggu berbeda nyata antara suhu kamar dengan ruang ber-AC. Daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan pada ruang ber-AC lebih linggi dibandingkan dengan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang disimpan pada suhu kamar. Ekstraksi benih dengan menggunakan HCI 0.5% memberikan hasil paling baik dibandingkan dengan ekstraksi benih menggunakan abu gosok dan air. Secara umum penyimpanan pada ruang ber-AC lebih dapat mempertahankan viabilitas benih dibanding penyimpanan pada suhu kamar. Hal yang sama juga untuk periode simp an 0 minggu memberikan hasil paling baik dibandingkan dengan periode simpan 2 minggu dan 4 minggu untuk semua tolak ukur yang diamati.