Efek Pemberian Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus Rubeuus Dalam Pencegahan Infeksi Bakteri Salmoneua Typhi Pada Mencit Berdasarkan Gambaran Patologi Anatomi Dan Histopatologi
Abstract
Dua bentuk aplikasi pencegahan dengan ekstrak cacing tanah Lumbricus rubeuus diujikan pada mencit yang diinfeksi dengan bakteri Salmoneua typhi dapat dilihat hasilnya melalui perubahan patologi anatomi dan histopatologi organ hati, limpa, ginjal, paru-paru, usus, jantung dan otak. Mencit kontrol yang hanya diinfeksi oleh bakteri Salmoneua typhi menunjukkan kerusakan jaringan organ yang sangat hebat kecuali organ jantung dan otak yang tidak mengalami kerusakan organ yang nyata. Mencit kontrol yang hanya diberi ekstrak Lumbricus rubeuus baik pada konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% relatif tidak menunjukkan perubahan histologis organ yang nyata. Pengurangan derajat kerusakan jaringan pad a semua organ mencit terinfeksi hanya terjadi pada perlakukan pencegahan I, yaitu ekstrak cacing tanah Lumbricus rubeuus pad a konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% diberikan per oral pada tiga hari pertama selama 3 hari berturut-turut, kemudian pada hari ke-4 dan hari ke-7 diinfeksikan bakteri Salmoneua typhi yang juga diberikan secara per oral. Perlakuan pencegahan II yaitu, mencit diberi pencegahan dengan ekstrak cacing Lumbricus rubeuus pada semua konsentrasi ekstrak (50%, 25% dan 12,5%) mulai dari hari ke-1 sampai ke-3, kemudian diinfeksikan bakteri Salmoneua typhi pad a hari ke-1 bersamaan dengan pemberian ekstrak pertama dan infeksi kedua dilakukan pada hari ke-4. Kerusakan organ pada perlakuan pencegahan II tidak berbeda nyata dengan kontrol mencit yang hanya diinfeksi oleh bakteri uji. Konsentrasi ekstrak cacing tanah yang menghasilkan kerusakan jaringan organ paling ringan pada perlakuan pencegahan I adalah pada konsentrasi 50%, hal ini dibuktikan dengan tingkat kerusakan jaringan pada semua organ yang tidak begitu berarti (skor 1). Pada perlakuan pencegahan I yang menggunakan ekstrak 25% dan 12,5% masih terdapat sedikit perubahan histologis organ terutama pada hati dan paru-paru. Terhambatnya patogenitas bakteri Salmoneua typhi ini diduga efek dari aktivitas senyawa dan substansi antibakteri dari ekstrak cacing tanah Lumbricus rubeuus. Bahan antibakteri diduga berasal dari mikroorganisme dalam saluran pencernaan cacing tanah yaitu Streptomyces sp. Hambatan patogenitas infeksi bakteri diduga juga berasal dari beberapa jenis protein yang ada di dalam tubuh cacing. Pad a perlakuan pencegahan II boleh dikatakan tidak terjadi efek penghambatan kerusakan jaringan akibat infeksi bakteri. Hal ini terjadi diduga karena infeksi Salmoneua typhi merangsang sel tubuh mencit untuk membentuk interferon yang bekerja menghambat efek antibakteri dari ekstrak cacing tanah sebelum mencapai tingkat kerja yang optimal.