Gambaran Sel Darah Putih Domba Lokal Penderita Haemonehosis Pasca Pemberian Simplisia Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia).
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat garnbaran sel darah putih (Ieukosit) domba lokal penderita haemonehosis pasea pemberian simplisia buah mengkudu (Morinda cilrifolia). Sebanyak delapan beIas ekor domba jantan yang berumur 5-7 bulan dibagi menjadi empat kelompok perIakuan. Dua minggu setelab domba dibebas eaeingkan dengan pemberian ivermeetin (dosis: 200 mgIKg BB) dan Albendazole (dosis: 3,8 mglKg BB) baru dilakukan perIakuan terhadap domba sesuai dengan kelompoknya. Kelompok pertama adalah kontrol mengkudu (KM) sebanyak 6 ekor domba yang diberi mengkudu dari awal sampai akhir penelitian. Kedua adalah kelompok mengkudu infeksi (MI) sebanyak 3 ekor dengan perIakuan sarna seperi pada KM, akan tctapi diinfeksi dengan 10.000 larva infektif Haemonchus contortus. Ketiga adalau kelompok kontrol yang tidak diberi mengkudu (KN) dan tidak diinfeksi sebanyak 6 ekor, dan keempat adalau kelompok yang tidak diberi mengkudu akan tetapi di infcksi larva infektif 10.000 H. contortus (KI) sebanyak 3 ekor domba. Infeksi H. contorlus pada kelompok KI dan MI dilakukan pada minggu ketiga penelitian. Pengambilan sampel darah dilakukan setiap minggu dengan menggunakan tabung vakum berheparin untuk pengamatan jumlah absolut sel leukosit dan jumlah diferensiasi sel leukosit (neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit, dan monosit) melalui preparat ulas darah. Basil penelitian menunjukkan bahwa simplisia buab mengkudu tidak memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah total sel leukosit serta terhadap jumlah sel eosinofiI, sel neutrofiI, sel basofil, sel monosit, dan sel Iimfosit (P>0,05), akan tetapi terdapat keeenderungan peningkatan jumlah sel eosinofil pada kelompok domba yang diinfeksi dengan H. contortus (MI dan KI) serta kelompok domba yang diberi mengkudu tanpa infeksi (KM).