Analisis nilai tambahan dan prospek pengembangan industri pengolahan ubi kayu (perbandingan metode M. dawan rahardjo dan hayami)
Abstract
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan penting telah menjadi makanan inferior, dimana makin tinggi pendapatan penduduk, permintaan terhadap ubi kayu sebagai bahan pangan semakin menurun jumlahnya. Berdasarkan Survey Sosek Nasional BPS (1970-1993) tingkat konsumsi rumah tangga untuk ubi kayu menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1970 tingkat konsumsi rumah tangga untuk ubi kayu sebesar 40,14 kg/kapita/tahun, kemudian pada tahun 1993 menurun menjadi 20,75 kg/kapita/tahun. Sebagai bahan pangan langsung ubi kayu tidak memberi peranan yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Walaupun demikian, pengembangan ubi kayu perlu mendapat perhatian sepenuhnya mengingat komoditas ini mempunyai peranan yang lebih besar sebagai bahan baku industri dan ekspor non migas.