Pembiakan Parasitoid Telur Gryon nixoni Mas. (Hymenoptera: Scelionidae) pada Inang Riptortus linearis F. dan Leptocorisa oratorius T. (Hemiptera: Alydidae)
Abstract
Walang sangit (Leptocorisa oratorius) meropakan salah satu harna penting pada tanaman padi yang dapat menimbulkan kerugian yang cUknp besar. Pengendalian terhadap hama ini dapat dilakukan secara biologi yaitu dengan memanfaatkan musuh alaminya. Salah satu musuh alaminya yang ditemukan di lapang adalah parasitoid telur Gryon nixoni. Akan tetapi tingkat parasitisasi parasitoid ini di lapangan relatif rendah, sehingga diperlukan usaha-usaha untnk meningkatkan peran parasitoid ini. Salah satu usaha yang dapat dilaknkan adalah dengan meningkatkan populasinya di lapangan yaitu dengan melaknkan pembiakan massal di laboratorium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bio-Ekologi Serangga Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Faknltas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sejak bulan Juli 1996 sampai dengan Juli 1997. Parasitoid telur diperoleh dari lapang dengan cara mengumpulkan telur-telur walang sangit yang terparasit. Telur-telur yang terknmpul diletakkan dalam tabnng reaksi yang ditutup kain berwarna hitam Parasitoid kemudian diperbanyak di laboratorium untuk keperluan perlaknan. Pembiakan G. nixoni dilakukan pada telur R linearis dan telur L. oratorius hasil pembiakan massal. Sebagai makanan imago parasitoid digunakan cairan madu 5 %. Hasil penelitian menUlljukkan bahwa lama hidup imago G. nixoni dapat mencapai 22 hari bila diberi madu dan 11 hari tanpa madu. Lama hidup imago dengan inang telur L. oratorius lebih panjang daripada dengan inang telur R linearis. lumlah rata-rata ketulUnan yang dihasilkan sepasang imago parasitoid G. nixoni adalah 6.2 pada inang telur R linearis dan 1. 8 pada inang telur L. oratorius. Sementara itu jumlah telur yang mampu diparasit oleh sepasang imago parasitoid G. nixoni rata-rata 31 telur pada inang telur R. linearis dan 15 telur pada inang telur L. oratorius. Madu sebagai makanan parasitoid merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan pembiakan parasitoid ini.