Pengaruh Metanol, Pupuk Pelengkap Cair dan Pemulsaan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachys hypogaea L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru, Darmaga, Bogor pada bulan Maret sampai bulan Juli 1998. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metanol, pupuk pelengkap cair dan pemulsaan terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah varietas Gajah. Penelitian ini menggunakan rancangan petak-petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah pemulsaan yaitu tanpa mulsa (Cl) dan dengan mulsa (C2). Anak petak adalah pupuk pelengkap cair (PPC) yaitu tanpa PPC (PI) dan pemberian PPC (P2). Anak-anak petak adalah konsentrasi metanol yaitu tanpa metanol (Ml), metanoll0 % (M2), dan metanol20 % (M3). Pengamatan dilakukan terhadap tanaman di setiap petak dan tanaman sampel. Pada petak, peubah yang diamati yaitu bobot biomasa, bobot tajuk, bobot polong kering, luas daun, dan intensitas serangan PStV Pengamatan pada tanaman sampel meliputi tinggi batang, jumlah cabang lateral, jumlah cabang lateral berpolong,bobot biomasa, jumlah polong per tanaman, bobot basah polong bernas, bobot kering polong bernas, panjang 20 polong, lebar 20 polong, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Pengaruh tunggal masing-masing faktor menunjukkan bahwa pemulsaan dapat meningkatkan bobot biomasa pada hasil petak. Pemulsaan juga dapat meuuruukan inteusitas serangan PStV Pemberian pupuk pelengkap cair dapat meningkatkan jumlah polong bernas per tanaman. Pengaruh tunggal metanol tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Interaksi antara pemulsaan dan metanol menunjukkan reaksi yang antagonis. Pada tanaman yang diberi mulsa, peningkatan konsentrasi metanol menyebabkan penurunan jumlah polong per tanaman dan jumlah polong bernas per tanaman. Tanaman yang diberi mulsa menghasilkan jumlah polong per tanaman dan jumlah polong bernas per tanaman yang lebih banyak daripada tanaman yang tidak diberi mulsa. Akan tetapi dengan pemulsaan pemberian metanol pada konsentrasi 20 % menunjukkan hasil yang lebih sedikit daripada tanaman yang tidak diberi mulsa. Tidak ada interaksi antara metanol dan pemberian pupuk pelengkap CaIr. Demikian juga interaksi antara pemulsaan dengan pemberian pupuk pelengkap cair. Interaksi antara ketiga faktor juga tidak menunjukkan adanya interaksi.