Kajian Tempat Tumbuh Alami Palahlar Gunung (Dipterocarpus retusus BI) di Kawasan Hutan Lindung Gunung Cakrabuana Kabupaten Sumedang Jawa Barat
Abstract
Kawasan hutan lindung Gunung Cakrabuana termasuk tipe ekosistem hutan hujan tropika tengah, dengan ketinggian berkisar antara 1000 - 1700 meter dpl, yang didalamnya terdapat berbagai jenis vegetasi, salah satunya adalah jenis Dipterocarpus retusus BI. Penelitian ini bertujuan untuk niengkaji pola penyebaran jenis Dipterocarpus retusus BI dan mengkaji keberadaan jenis Dipterocarpus retusus B1 berdasarkan ketinggian dan kelerengan tempat. jenis dan sifat-sifat fisik tanah (khususnya tekstur dan kemasaman tanah). Untuk mengetahui komposisi dan struktur vegetasi telah dilakukan analisis vegezasi dengan menggunakan metode gabungan antara metode jalur dengan metode petak ganda. Jumlah jalur yang dibuat sebanyak tiga jalur. Di dalam jalur tersebut dibagi-bagi lagi menjadi petak-petak berukuran 20 x 100 m dengan interval tiap-tiap petak adalah 100 11'1. Dari setiap petak berukuran 20 x 100 m tersebut dibagi lagi ke dalam sub petak-sub petak yang berukuran 20 x 20 m. Masing-masing jalur diletakkan dari ketinggian 1000 sampai dengan ketinggian 1600 nl dpl, dengan jarak tiap-tiap jalur adalah 500 m. Pembuatan jalur dilakukan dengan cara memotong konturltegak lurus terhadap ketinggian. Penetapan jalur dilakukan secara systematic sampling with radom start. Dari masing-masing sub petak tersebut kemudian dibagi kedalam plot-plot pengamatan yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran masing-masing adalah 2 x 2 m untuk pengamatan vegetasi tingkat semai, 5 x 5 m untuk pengamatan vegetasi tingkat pancang, 10 x 10 m untuk pengamatan vegetasi tingkat tiang dan 20 x 20 m untuk pengamatan tingkat pohon. Untuk mengetahui keadaan profil hutan, petak-petak yang berukuran 20 x 100 m pada tiap jalur tersebut diambil satu petak (petak yang tidak terdapat jenis Dipferocarpus retusus BI, petak yang terdapat sedikit jenis Dipterocarpus retuslcs B1 dan petak yang terdapat banyak jenis Dipterocarpus retusus BI). Untuk kepentingan analisis ordinasi, niaka ke-I8 petak'tersebut digabung dengan ketentuan bahwa jalur 1 merupakan petak 1 sampai petak 6, jalur 2 mempakan petak 7 sampai petak 12 dan jalur 3 merupakan petak 13 sampai petak 18. Data iingkungan yang diukur di lapangan adalah data suhu, kelembaban, topografi (meliputi ketinggian dan kelerengan tempat), dan data tanah (jenis dan sifat tanah). Contoh tanah diambil pada setiap petak pengamatan, dengan masing-masing petak pengamatan diambil sebanyak lima sampel dari setiap sub petak. Pengambilan sampel tanah dari setiap sub petak tersebut dilakukan secara acak, kemudian, , dicampurkan. Setiap sampel tanah yang dianbil berkedalamm 1 - 20 cm dm. > 20 cm. Analisis contoh tanah meliputi jenis, tekstur dan pH tanah. Hasii penelitian menunjukkan bahwa di kawasan butan lindung Gunung Cakrabuana pada seluruh petak pengamatan seluas kira-kira 3,6 hektar ditemukan sebanyak 81 jenis tumbuhan yang seluruhnya tergolong ke dalam 34 suku. Untuk tingkat semai ditemukan sebanyak 47 jenis: untuk tingkat pancang sebanyak 61 jenis, untuk tingkat tiang sebanyak 53 jenis dan untuk tingkat poll011 sebanyak 50 jenis. Vegetasi tingkat semai didoniinasi oleh jenis Quercus sunrlaicu BI (INP = 43,74 %), vegetasi tingkat pancang dan tiank didorninasi oleh jenis Acernena ncun~inaiissima M. r!. P (!NP = 42,88 % untuk pacang dan 57,54 % untuk tiang) dan vegetasi tingkat pohon didominasi oleh jenis Schima u~ulicllii Korth (INP = 63,43 %). Jenis Dipterocarpus retusus BI rne~npunyai INP sebesar 1,67 % untuk semai, 4,78 % untuk pancang, 7,47 % untuk tiang dan 20,56 % untuk pobon. Pola dominansi jenis di kawasan hutan lindung Gunung Cakrabuana ini lebih dipusatkan pada banyak jenis, dibuktikan dengan tingginya tingkat keanekaraganian jenis disana. Deniikian pula dengan tingkat kemerataan dan kekayaan jenis yang cukup besar. Stratilikasi tajuk terdiri atas tiga strata, yaitu strata A (tinggi polion 30 meter keatas); strata B (tinggi pohon 20 - 30 meter) dan strata C (tinggi pohon 4 - 20 meter). Secara keseluruhan jumlah individu pohon pada strata B paling banyak apabila dibandingkan dengan strati C dan strata A. Pola penyebaran jenis Dipterocarpus retusus B1 di hutan lindung Gunung Cakrabuana adalah mengelompok, dimana jenis ini cocok tumbuh pada jenis tanah latosol, tekstur tanah geluh debuan dan lempung, kernasaman tanah kategori masam sampai cukup masam dengan ketinggian tempat antara 1000 - 1225 m dpl dengan kelerengan sebesar 4 - I00 %. Berdasarkan hasil analisis keragarnan dipeluleh bahwa hubungan antara faktor lingkungan fisik (ketinggian tempat, tekstur dan pH tanah) dengan kerapatan jenis Palahlar Gunung adalah sangat nyata. Hal ini berarti terdapat hubungan yang erat antara faktor lingkungan fisik (ketinggian tempat, tekstur dan pH tanah) dengan kerapatan jenis Palahlar Gunung. Variabel bebas untuk faktor kelerengan tenipat tidak dimasukkan ke dalam model dikarenakan faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan Palahlar Gunung.
Collections
- UT - Forest Management [2823]