Evaluasi Penambahan Glutation dan Kolesterol pada Pengencer Air Kelapa terhadap Kualitas Semen Dingin Sapi FH
Abstract
Pada umumnya program IB dilakukan dengan menggunakan semen beku, akan tetapi penggunaan semen beku ini menghadapi beberapa masalah antara lain kurang lebih 30% spermatozoa akan mati selama pembekuan, dan spermatozoa yang bertahan hidup selama pembekuan umumnya mempunyai fertilitas yang rendah. Hambatan lain yang cukup dominan didapat pada kondisi pedesaan. Hambatan itu adalah keterbatasan penyediaan nitrogen cair, sehingga penggunaan dan penanganan semen beku ditingkat daerah menghasilkan persentase kebuntingan yang rendah. Cara menangani keterbatasan pada kondisi pedesaan bisa dilakukan melalui penggunaan semen dingin yang mudah dan murah untuk didapatkan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Reproduksi Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, mulai tanggal 14 Agustus 2003 sampai 2 Oktober 2003.