Analisis Sistem Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu daerah di Provinsi DI Yogyakarta, memiliki potensi sumberdaya perikanan laut yang perlu dikembangkan. Usaha perikanan laut di Kulon Progo mulai berkembang pada tahun 2000 dengan didatangkannya nelayan dari luar daerah, salah satunya dari Cilacap. Upaya ini mampu menarik masyarakat setempat untuk berusaha di bidang perikanan laut, walaupun dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan usaha perikanan yang tepat dan merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha perikanan tangkap di Kulon Progo. Metode pendekatan sistem digunakan untuk menganalisis sistem usaha perikanan tangkap di Kabupaten Kulon Progo. Analisis usaha meliputi penetapan jenis ikan unggulan, produktivitas usaha, aspek teknis, aspek sosial, dan aspek finansial. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan alternatif strategi dalam pengembangan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan unggulan di Kabupaten Kulon Progo adalah bawal putih (Pampus argentus) dan lobster (Panulirus sp.). Produktivitas hasil tangkapan rata-rata 19,96-32,22 kg per trip per tahun. Alat tangkap yang tepat digunakan adalah jaring sirang atau bottom gillnet. Profesi sebagai nelayan merupakan pekerjaan sambilan utama sebagian besar masyarakat di Kulon Progo. Keuntungan usaha bottom gillnet sebesar Rp 125.040.000,00 per tahun, revenue per cost sebesar 1,70 per tahun, dan payback period sebesar 0,25 tahun. Prioritas strategi dalam pengembangan usaha perikanan tangkap di Kulon Progo, yaitu koordinasi dengan instansi terkait, mempercepat pembangunan pangkalan pendaratan ikan, meningkatkan pengawasan daerah pesisir, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia perikanan, menentukan alat tangkap yang sesuai dengan musim, meningkatkan sarana dan prasarana produksi, meningkatkan armada penangkapan, dan pembuatan peta fishing ground.