Penggunaan Hyponex dan Bubur Pepaya dalam Pembesaran Planlet Anggrek Dendrobium ”Kanayao” secara In Vitro dan Perlakuan Media Aklimatisasi.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari kombinasi Hyponex dan bubur pepaya yang terbaik dalam pembesaran planlet anggrek Dendrobium ‘Kanayao” secara in vitro sebagai alternatif pengganti media MS dan mempelajari media tanam terbaik dalam aklimatisasi bibit anggrek Dendrobium. Penelitian terdiri dari dua percobaan terpisah yaitu pembesaran anggrek Dendrobium secara in vitro dan perlakuan media aklimatisasi. Rancangan yang digunakan pada kedua percobaan tersebut yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal. Perlakuan pada percobaan pembesaran terdiri dari MS0 + vitamin (M1), Hyponex 1 g + vitamin (M2), Hyponex 2 g + vitamin (M3), Hyponex 1 g + pepaya 50 g (M4), Hyponex 1 g + pepaya 100 g (M5), Hyponex 1 g + pepaya 150 g (M6), Hyponex 2 g + pepaya 50 g (M7), Hyponex 2 g + pepaya 100 g (M8), Hyponex 2 g + pepaya 150 g (M9). Masing-masing perlakuan terdiri dari dua ulangan dengan10 botol tiap ulangan dan 2 tanaman dalam satu botol. Perlakuan pada percobaan media aklimatisasi yaitu Arang sekam (A1), Sphagnum moss (A2), Serbuk pakis (A3), dan Cocopeat (A4). Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan dengan 10 tanaman tiap ulangan. Eksplan percobaan pembesaran planlet berasal dari planlet plb (protocorm like bodies) Dendrobium “Kanayao“ steril. Planlet dipilih dengan tinggi lebih- kurang 3mm dan ditanam secara tunggal. Sedangkan bahan tanam percobaan media aklimatisasi menggunakan bibit Dendrobium “Mahlini ‘Kamiya’ x Kahleen Wee” hasil perbanyakan generatif yang siap aklimatisasi. Hasil percobaan pembesaran planlet Dendrobium menunjukkan perkembangan secara umum yang baik, akan tetapi penambahan bubur pepaya mengakibatkan pertumbuhan lebih rendah. Perlakuan media pada peubah jumlah daun menunjukkan sangat berpengaruh nyata. Sedangkan pada peubah jumlah akar dan jumlah planlet menunjukkan tidak berpengaruh nyata hingga akhir pengamatan pada minggu ke-20. Peubah tinggi planlet di akhir pengamatan pada minggu ke-20 menunjukkan pengaruh nyata. Demikian pula peubah panjang daun, lebar daun dan panjang akar menunjukkan pengaruh sangat nyata. Media MS0 + vitamin memperlihatkan hasil yang baik untuk tinggi tunas (8.15 mm) dan lebar daun (4.85 mm), dan memperlihatkan hasil paling baik untuk jumlah daun (5.35 helai) dan panjang daun (17.33 mm). Media Hyponex 1 g/l + vitamin memperlihatkan hasil yang baik terhadap jumlah daun (4.95 helai) dan panjang daun (16.75 mm), dan memperlihatkan hasil paling baik terhadap tinggi tunas (8.28 mm), lebar daun (4.88 mm) dan panjang akar (44.98 mm). hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan bubur pepaya pada media pembesaran cenderung menghasilkan nilai peubah-peubah yang diamati lebih kecil daripada tanpa penambahan bubur pepaya. Dengan demikian, kombinasi Hyponex 1 g/l tanpa penambahan bubur pepaya menghasilkan hasil terbaik dalam pembesaran tunas anggrek Dendrobium ‘Kanayao” sebagai alternatif pengganti media MS. Hasil percobaan aklimatisasi menunjukkan pertumbuhan planlet secara umum kurang baik. Faktor utama penyebabnya dimungkinkan karena serangan cendawan. Hal ini dapat dilihat dari bercak berwarna putih tepung dan hitam pada media dan pangkal planlet. Perlakuan media akimatisasi pada peubah jumlah daun dan tinggi planlet menunjukkan pengaruh sangat nyata. Namun, pada peubah panjang dan lebar daun menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Pengamatan pada minggu ke-20 diperoleh data bahwa media serbuk pakis dan cocopeat menghasilkan persentase hidup planlet paling baik dengan rataan 98 dan 96%. Media tersebut juga menghasilkan jumlah daun yang paling baik dengan rataan 2,30 dan 2,18 helai, dan terhadap tinggi planlet dengan rataan 13,14 dan 12,50 mm. Dengan demikian, media serbuk pakis merupakan media tanam terbaik untuk aklimatisasi anggrek Dendrobium.