Pengaruh Pupuk Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kenikir (Cosmos caudatus) dan Katuk (Sauropus androgynus).
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik dan penambahan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dan katuk (Sauropus androgynus) yang dilaksanakan di Vegetable Garden, Unit Lapangan Darmaga, University Farm, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Juni 2008 hingga bulan November 2008. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak kelompok faktor tunggal yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan tersebut adalah dosis pupuk kandang sapi 0 ton per ha, 5 ton per ha, 10 ton per ha, 20 ton per ha, kemudian dosis pupuk kandang sapi 20 ton per ha ditambah pupuk majemuk NPK dosis 100 kg per ha dan dosis pupuk kandang sapi 20 ton per ha ditambah pupuk majemuk NPK dosis 200 kg per ha. Benih tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dan stek batang tanaman katuk (Sauropus androgynus) yang digunakan berasal dari Desa Tenjolaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Pengamatan dilakukan pada daya tumbuh, tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman kenikir; serta daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anak daun, dan bobot panen tanaman katuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang sapi dan pupuk kandang sapi yang ditambah pupuk majemuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh dan jumlah daun tanaman kenikir dan katuk, serta jumlah anak daun dan bobot panen tanaman katuk. Hasil yang berbeda nyata ditemukan pada tinggi tanaman kenikir umur 2 MST dan pertambahan tinggi tanaman katuk umur 6, 7, 8, 9, dan 11 MST. Tanaman kenikir umur 4 MST mulai berbunga kemudian pertambahan tinggi menjadi lambat dan daun muda tidak dapat muncul serta berkembang, sehingga tanaman kenikir tidak memiliki bagian untuk dikonsumsi dan dipanen. Pada usia 8 MST, tanaman kenikir mati.

