Kualitas Tanin Kulit Akasia (Acnn'n iiznizgiii?iz Wad) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Perekat
Abstract
Ketersediaan niinyak bumi sebagai bahan baku perekat yang cenderung berkurang uletiuntut adaiiya usaha eksplorasi smiber alternatif untuk menjamin kesinanibungan produksi perekat.Tanin yang merupakan bahan kimia alam agaknya mampu menjawab perniasalahan ini. Tanin yang terdiri dari unit flavonoid dapat dipisahkan dari kulit melalui ekstraksi dengan menggunakan pelarut air atau pelarut organik seperti etanol dan aseton. Ekstraksi dengan pelarut air melalui penianasan dalam ketel pemasak dapat menurunkan kualitas tanhi akibat ada~iya kontamuiasi oleh kandungan metal dari ketel. Penggunaan pelarut aseton-air dalani ekstraksi lebih dimungkinkan untuk nienghasilkan tanin dengan kualitas lebih baik. Karena aseton lebih memungkinkan untuk melarutkan senyawa polimer yang tidak dapat larut dalani air dan etil asetat (Robinson, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi paling efektif antara waktu perendaman dan konsentrasi aseton sebagai bahan perendam serbuk kulit kayu akasia.
Collections
- UT - Forestry Products [2391]