Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Nlla Merah (Oreochromis sp) Terhadap Karakteristik Biskuit
Abstract
lkan nila merah (Oreochromis sp) merupakan ikan air tawar yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan lernak yang rendah. Agar lebih mudah dimanfaatkan dan untuk memperpanjang rnasa simpan, maka nila merah diolah menjadi tepung ikan untuk pangan. Tepung ikan untuk pangan (TIP) sampai saat ini rnasih jarang pemanfaatannya berbeda dengan tepung ikan untuk pakan. Berdasarkan analisa proksimat diketahui kornposisi kirnia tepung ikan pangan adalah kadar air 6,04 %, kadar abu 2,83 %, kadar lemak 3,24 % dan kadar protein 87,52 %, sedangkan rendemen yang dihasilkan adalah 3,25 %. Penganekaragaman produk dalam rneningkatkan nilai gizi suatu bahan pangan dapat dilakukan dengan suplementasi tepung ikan ke dalam produk tersebut, salah satunya adalah biskuit. Biskuit merupakan produk yang sudah dikenal dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, narnun pada umumnya biskuit yang beredar dipasaran kadar proteinnya masih rendah. Peningkatan nilai gizi biskuit ini dapat dilakukan dengan mensuplernentasikan tepung ikan ke dalam adonan biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan tepung ikan nila merah sebagai suplemen biskuit yang dapat meningkatkan nilai gizi, khususnya protein dan untuk mengetahui konsentrasi penambahan tepung ikan yang optimal untuk biskuit. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara rnensuplementasikan tepun~.ikand engan konsentrasi 0 O/c (kontrol), 10 %, 20 2.6 dan 30 % pada adonan biskuit kemudian dilakukan pengujian organoleptik oleh 20 orang panelis semi terlatih dan uji kimia untuk mendapatkan batas maksimal tepung ikan yang dapat ditambahkan. Penelitian lanjutan dilakukan untuk mendapatkan produk suplementasi yang optimal berdasarkan uji organoleptik, uji proksimat dan uji fisik. Uji statistik yang digunakan untuk uji organoleptik yaitu uji nonparametrik Kruskal Wallis dengan uji lanjut Multiple Comparison. Sedangkan pada data parametrik digunakan analisis ragam yaitu Rancangan Acak Lengkap yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada taraf 5 %.