Analisis kinerja usahatani dan pengolahan lidah buaya di kabupaten Bogor
Abstract
Sektor pertanian dan agroindustri diharapkan dapat memainkan peranannya sebagai motor penggerak pembangunan nasional, hingga saat ini sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, mengingat perannya dalam menghasilkan devisa dari sektor non migas serta kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Sektor yang tetap menunjukkan laju pertumbuahan PDB positif selama krisis adalah sektor pertanian yakni sebesar 0,72 pada tahun 1997 dan 0,38 pada tahun 1999 (Tajudin, 2001). Kabupaten Bogor merupakan salah satu tempat yang dicanangkan untuk pengembangan lidah buaya (Aloe vera L.) yang ada di Jawa Barat. Pembudidayaan Lidah buaya dikembangkan lebih luas sejak tahun 2000. Pemerintah Daerah tingkat II Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, turut berpartisipasi dalam pengembangan lidah buaya tersebut dengan mengucurkan dana dan melakukan pembinaan kepada kelompok- kelompok tani. Selain faktor modal dan partisipasi pemerintah, faktor lain yang menjadi pendukung perkembangannya adalah permintaan akan produk lidah buaya dari perusahaan atau industri semakin meningkat, diantaranya digunakan untuk bahan baku minuman segar, kosmetik, serta obat-obatan (Adhiana, 2005).